Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kota Serang Keluhkan Bau Menyengat dari Pabrik Oli Bekas

Kompas.com - 19/10/2022, 14:32 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Warga Lingkungan Kemang, RT 04/23, Kelurahan Semur Pecung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, mengeluhkan aktivitas pabrik pengolahan limbah oli bekas PT Raja Goedang Mas (RGM).

Pabrik yang lokasinya tak jauh dari pemukiman warga itu dikeluhkan karena aktivitasnya menimbulkan polusi udara dan lingkungan.

Akibatnya, sejumlah warga mengeluhkan berbagai penyakit seperti pusing, mual, batuk,  paru-paru, hingga mereka keluar masuk rumah sakit.

Baca juga: Pabrik Peleburan Logam di Bandung Barat Kembali Beroperasi, Warga Keluhkan Polusi Udara

"Sudah banyak warga kami yang sakit sampai masuk rumah sakit gara-gara aktivitas pabrik. Bau menyengatnya bikin warga enggak nyaman," kata Ketua RT 04/23, Waseh kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).

Waseh menuturkan, pabrik pengolahan limbah oli bekas yang sudah berdiri 30 tahun itu mengeluarkan bau menyengat dari aktivitas pembakaran terutama pada pagi dan malam hari.

Warga pun mengkhawatirkan kondisi kesehatan anak-anaknya bila aktivitas pabrik tidak dihentikan.

"Sudah hampir 30 tahun itu beroperasinya, sekarang ini tambah banyak produksi pembakarannya. Ada empat warga saya masuk rumah sakit," ujar Waseh.

Selama berdiri, kata Waseh, pihak perusahaan tidak perhatian pada warga berupa pemberian kompensasi kepada lingkungan sekitarnya.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk menghentikan dan menutup aktivitas pabrik sebelum kesehatan warga semakin parah hingga menyebabkan korban jiwa.

"Kita sudah pernah datang ke perusahaan. Pihak perusahaan sudah mengakui kesalahannya. Tapi, tidak ada tindaklanjuti malah tetap bau," kata Waseh.

"Sekarang kami minta kepada aparat dan pemerintah terkait untuk tutup pabrik. Sudah merugikan masyarakat, kenyaman terganggu, kesehatan juga," tambahnya.

Baca juga: Resah Polusi Udara, Warga Protes Pembangunan Bendungan di Ahuru Ambon

Ketua RT 01 Lingkungan Kesuren Seli Sianipa mengatakan, ada 3 dari 13 warganya meninggal dunia karena didiagnosa mengalami sakit paru-paru.

"Pabrik ini sudab puluhan tahun beroperasi, ada yang meninggal, lalu ada yang terkena sakit paru-paru. Kalau ditotal kurang lebih 13 orang, yang meninggal 3 orang paru-paru yang sudah bertahun-tahun jadi sakitnya lama," kata Seli.

Lahan Pertanian Rusak

Tak hanya kesehatan warga terganggu, lahan pertanian milik warga pun rusak karena limbah dari pabrik dialirkan ke irigasi dan masuk ke sawah.

Salah satu petani, Ashari (60), mengeluhkan tanaman padinya banyak yang rusak akibat air limbah masuk ke lahan pesawahan miliknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com