Karena tak ada alat medis yang memadai, pihak RSCM meminta Itayani dan keluarga membawa Lailan kembali ke RSUD Praya atau RSUD Provinsi yang memiliki alat medis memadai dan lengkap.
Dalam kepanikan Itayani dihadapkan dalam situasi yang sulit. Alat oksigen yang dipasangkan pada bayinya adalah alat oksigen untuk orang dewasa karena tidak untuk anak anak.
Pihak RSCM lalu merujuk ke RSUD Praya, tim medis sempat memvideokan Lailan, dan menunggu jawaban dari RSUD Praya tapi belum juga direspons.
Sembari suami Itayani mencarikan kamar rawat inap.
Baca juga: Bawa Kabur Uang Perusahaan Rp 130 Juta, Sopir Asal Lombok Tengah Ditangkap di Bali
Saat Magrib, Itayani menanyakan kondisi putranya. Dokter RSCM mengatakan putra keduanya tidak bisa tertolong.
Pihak RSCM memberi tahu jika telah berusaha memberikan pertolongan yang terbaik namun karena keterbatasan alat, Lailan meninggal.
Meski suaminya berhasil mendapatkan kamar di RSUD Praya setelah meminta bantuan orang yang dikenal, namun Lailan telah pergi selamanya.
Awalnya keluarga pasrah menerima apa yang terjadi, menerima kematian Lailan sebagai takdir.
Namun emosi mereka membuncah ketika pihak RSUD Praya membantah menolak pasien dan mengatakan telah memberi pelayanan sesuai SOP.
"Itu yang membuat saya sakit hati, jelas jelas mereka sama sekali tidak menyentuh putra saya, apalagi memeriksanya, mereka menganggap kami ini apa," tekan Itayani.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 18 Oktober 2022
Mahsyar (25) sang suami yang awalnya memilih diam dan hanya mendengarkan penuturan Itayani, mengatakan bahwa dirinya sangat marah dan emosi mendengar pernyataan pihak RSUD Praya.
"Dari mana mereka bisa bilang telah menangani anak saya, mereka justru menolak pasien, menolak memberi pertolongan pada anak kami, tangani saja dulu, baru nanti persoalan dirujuk karena tak ada bad tempat tidur di IGD," kata Mahsyar.
"Karena kami pakai baju lusuh mungkin ya sehingga kami ditolak," lanjut dia.
Baca juga: Jadi Tuan Rumah PON 2028, Gubernur NTB: Tidak Ada Lagi Joki Cilik