Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Injak Rem Mobil, Anak Tabrak Orangtuanya yang Berboncengan hingga Tewas, Korban Anggota TNI

Kompas.com - 18/10/2022, 16:54 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com – Kecelakaan maut di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) mengakibatkan orangtua tewas karena ditabrak mobil yang dikemudikan oleh anaknya.

Dalam insiden tersebut, kedua korban yakni TI dan MT yang berboncengan mengendarai motor terpental dan telindas mobil yang dikemudikan oleh AT.

Peristiwa itu terjadi di wilayah Batakan, Balikpapan Timur pada Senin (17/10/2022) sekitar pukul 14.45 Wita.

Baca juga: Pasutri di Balikpapan Tewas Ditabrak Mobil yang Dikemudikan Anaknya

Kronologi kecelakaan

Kejadian tersebut bermula saat TI dan MI berboncengan menggunakan Honda Vario bernomor polisi KT 6537 HF.

Korban berjalan beriringan dari arah Bandara SAMS Sepinggan bersama anaknya yang mengemudikan mobil Toyota Innova bernomor polisi KT 1242 LW.

Setibanya di depan PT Schlumberger, motor yang dikemudikan TI mengurangi kecepatannya.

Namun, saat itu AT yang berada di belakang motor orangtuanya tersebut panik.

Sehingga AT yang seharusnya menginjak pedal rem, justru salah tancap pedal gas.

Kecelakaan maut itu membuat para pengendara lain terkejut.

Arus lalu lintas pun sempat macet dan kemudian petugas pun datang untuk melakukan penanganan.

Kasatlantas Polresta Balikpapan, Kompol Ropiyani mengatakan, mobil Innova salah melakukan pengeraman sehingga melaju cepat.

Seketika itu mobil pun menabrak kedua korban yang berada di depannya.

“Innova ini mau melakukan pengereman tapi ternyata dia salah injak rem, yang diinjaknya adalah gas. Sehingga mobil melaju cepat dan menabrak kendaraan Honda Vario yang dikemudikan oleh korban,” ujar dia, Selasa.

Saat kejadian, keduanya pun terpental dan terlindas mobil Innova yang dikemudikan AT.

Ketika diperiksa kedua korban sudah tergeletak tidak bernyawa akibat luka berat yang dialami pascatabrakan tersebut.

Korban anggota TNI

Korban yakni TI merupakan, anggota TNI berpangkat Peltu yang saat itu sedang berboncengan dengan istrinya, MT.

“Korban ini anggota TNI berpangkat Peltu,” ujar dia.

Ropiyani pun mengimbau kepada seluruh orangtua agar diberikan pengertian bahwa anak di bawah umur tidak boleh mengendarai kendaraan.

“Karena secara psikologis dia belum siap mengendarai kendaraan karena masih labil. Kemudian dia juga tidak mempunyai SIM. Jadi, saya berharap lebih baik anaknya apabila pergi ke sekolah untuk gunakan ojol atau diantar oleh orangtuanya,” imbau dia.

Baca juga: Pasutri di Balikpapan Tewas Tertabrak Mobil, Pengemudinya adalah Anaknya yang Berusia 15 Tahun

Polisi periksa anak korban

Selanjutnya, setelah melakukan pengecekan di lokasi kejadian bersama jajaran dari Pomdam VI Mulawarman, polisi akan mengambil keterangan dari AT terlebih dahulu.

Hanya saja, saat ini AT masih belum bisa dimintai keterangan lantaran trauma.

Selain itu, hari ini juga ada prose pemakaman orangtuanya di Samarinda, Kalimantan Timur.

“Yang bersangkutan masih trauma dan saat ini sedang memakamkan orangtuanya di Samarinda,” ungkap dia.

Pihaknya masih akan melakukan penyidikan terlebih dahulu dari kasus tersebut.

Sebab, AT diketahui masih seorang pelajar berusia 15 tahun atau belum cukup umur.

Sehingga polisi akan mendalami maksud dan tujuan dari AT yang mengendarai mobil di jalan umum.

“Belum tahu ya untuk memastikan dia belajar ataupun dia mencoba, nanti kami lakukan SOP penyidikan, nanti kami BAP baru kami tahu keterangan dari anak tersebut,” ungkap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Balikpapan, Ahmad Riyadi | Editor Dita Angga Rusiana, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com