Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingatkan "Rem" Gaya Hidup Pejabat Polri, Sosiolog: Merusak Etika Kepribadian dan Kemasyarakatan

Kompas.com - 17/10/2022, 21:50 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pesan kepada pejabat Polri, kapolda dan kapolres untuk menge-rem gaya hidup mereka agar tidak bermewah-mewahan.

Tujuannya agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat yang sedang menghadapi krisis ekonomi saat ini.

"Saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle, jangan sampai dalam situasi yang sulit ada letupan-letupan sosial karena ada kecemburuan sosial ekonomi, kecemburuan sosial ekonomi, hati-hati," kata Jokowi saat memberikan arahan kepada pejabat Polri di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022).

"Sehingga, saya ingatkan yang namanya kapolres, yang namanya kapolda, yang namanya seluruh pejabat utama, perwira tinggi, ngerem total masalah gaya hidup," ujar dia.

Tanggapan sosiolog

Baca juga: Jauh-jauh dari Lampung, Komplotan Pencuri Spesialis Truk Diciduk Polisi di Rembang

Dosen Sosiologi Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Ridho Taqwa mengatakan, masyarakat seringkali mendapati oknum polisi yang memperlihatkan kelas sosial ekonominya.

Hal ini akan menimbulkan ketimpangan meskipun tidak semua anggota kepolisian seperti itu.

Menurutnya, ada empat etika yang seharusnya dijaga oleh seorang anggota polisi, yaitu berkaitan dengan dimensi kenegaraan, kelembagaan, kemasyarakatan dan kepribadiaan anggota polisi.

"Sayangnya, saat polisi menunjukkan gaya hidup mewah atau hedonisme, artinya menunjukkan kepribadian diri juga buruknya etika yang berhubungan dengan masyarakat," ujarnya saat diwawancarai via telepon, Minggu (16/10/2022).

Dia menambahkan, masyarakat yang sedang mengalami krisis dan melihat gaya hidup mewah aparat dapat memperburuk nama kelembagaan.

Ridho juga mengatakan, hal yang diinginkan masyarakat hanyalah rasa aman dan nyaman saat berhadapan aparat kepolisian.

Institusi kepolisian adalah pilar penegak hukum yang terdepan untuk kemaslahatan masyarakat, terutama untuk keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca juga: Kisah 12 Polisi Berjalan 30 Jam Melewati Pegunungan Papua demi Menyelamatkan Kiwirok

Namun dengan polemik yang terjadi di tubuh institusi Polri sebagai yang bertanggung jawat atas tegasknya moralitas masyarakat, wajar jika tingkat kepercayaan masyarakat kepada kepolisian menurun.

"Namun dari kecenderungan akhir-akhir ini, saya pikir sangat wajar. Melihat dari sejumlah kasus besar yang melibatkan institusi Polri," ujarnya.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya ada perbaikan secara masif di tubuh institusi Polri.

Sumber: Kompas.com (Penulis Ardito Ramadhan | Editor Bagus Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Regional
Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Regional
Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Regional
Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Regional
Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Regional
Ketahuan Curi Motor, Maling Ini Dihajar Warga Saat Sembunyi di Sawah

Ketahuan Curi Motor, Maling Ini Dihajar Warga Saat Sembunyi di Sawah

Regional
Bunuh Badak dan Jual Culanya, Warga Pandeglang Dituntut 5 Tahun Penjara

Bunuh Badak dan Jual Culanya, Warga Pandeglang Dituntut 5 Tahun Penjara

Regional
Banjir Rob Demak Meninggi Lagi, 4 Akses Jalan di Pedukuhan Terputus

Banjir Rob Demak Meninggi Lagi, 4 Akses Jalan di Pedukuhan Terputus

Regional
Kenang Peran Jenderal Gatot Soebroto, Perjalanan Biksu Thudong 2024 Dimulai dari Semarang

Kenang Peran Jenderal Gatot Soebroto, Perjalanan Biksu Thudong 2024 Dimulai dari Semarang

Regional
Mengintip Teror Pelemparan Batu Argo Muria di Semarang...

Mengintip Teror Pelemparan Batu Argo Muria di Semarang...

Regional
'Traffic Light' Simpang Canguk Magelang Mati, Tidak Ada Polisi, Pengendara Ngeri

"Traffic Light" Simpang Canguk Magelang Mati, Tidak Ada Polisi, Pengendara Ngeri

Regional
Bupati Nunukan Tanggapi Dugaan Pelecehan Pemohon KTP oleh Oknum ASN Disdukcapil

Bupati Nunukan Tanggapi Dugaan Pelecehan Pemohon KTP oleh Oknum ASN Disdukcapil

Regional
Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati dari Jalur Perseorangan Serahkan Syarat Dokumen ke KPU Manggarai Timur NTT

Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati dari Jalur Perseorangan Serahkan Syarat Dokumen ke KPU Manggarai Timur NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com