Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Menangi Pilkades, Supriyanto Diselamati Ganjar | Ini Sosok Bambang Tri Mulyono

Kompas.com - 15/10/2022, 06:16 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Nama Supriyanto sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Supriyanto merupakan calon Kepala Desa (cakades) Kertosari di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah (Jateng).

Usai memenangi pemilihan kepala desa (pilkades), Supriyanto mendapat ucapan selamat dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Berita lainnya, sosok Bambang Tri Mulyono menjadi perbincangan setelah menggunggat ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilainya palsu.

Belakangan, Bambang ditangkap Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) terkait ujaran kebencian dan penistaan agama.

Kakak ipar Bambang, Sutikno, mengaku sebelum adik iparnya diciduk, polisi sempat mencari alamat Bambang di Blora, Jateng, dan bertemu dengan Sutikno sebanyak dua kali.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Jumat (14/10/2022).

1. Supriyanto kaget usai dapat ucapan selamat dari Ganjar

Karangan Bunga Ucapan Selamat dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada Supriyanto Dokumentasi warga Karangan Bunga Ucapan Selamat dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada Supriyanto

Setelah menang mutlak dalam Pilkades Kertosari, Supriyanto, seorang cakades yang dibiayai warga, mendapat ucapan selamat dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Ganjar memberikan ucapan selamat lewat karangan bunga yang dikirim ke kediaman Supriyanto.

Selain itu, Ganjar juga menyampaikan selamat melalui akun resminya saat mengomentari unggahan video Supriyanto di aplikasi Tiktok.

Supriyanto mengatakan, dirinya kaget dan tak mengira mendapat karangan bunga dari Ganjar Pranowo.

"Awalnya saya enggak percaya, ketika datang saya kira karangan bunga dari siapa. Kaget, enggak percaya karena saya juga siapa, kenal Pak Ganjar juga enggak. Tapi setelah saya lihat, eh bener dari Pak Ganjar," ujarnya, Kamis (14/10/2022).

Baca selengkapnya: Dapat Ucapan Selamat dari Ganjar, Kades yang Namanya Viral dan Menang Mutlak karena Dibiayai Warganya Ini Kaget


2. Sosok Bambang Tri Mulyono, penggugat ijazah Jokowi

Bambang Tri Mulyono. Foto diambil tahun 2017.TRIBUN JATENG/Yayan Isron Roziki Bambang Tri Mulyono. Foto diambil tahun 2017.

Nama Bambang Tri Mulyono menjadi perhatian usai menggugat ijazah Presiden Jokowi. Dia menganggap bahwa ijazah Jokowi palsu.

Publik pun bertanya-tanya, siapakah Bambang Tri Mulyono? Dia merupakan warga kelahiran Blora dan merupakan adik kandung dari politisi Bambang Sadono.

Saat mengunjungi rumah singgahnya di Blora, wartawan sempat bertemu kakak ipar Bambang, Sutikno. Ia menuturkan, sebelum adik iparnya ditangkap, polisi sempat mencari alamat Bambang di Blora. Polisi juga sempat bertemu dengan Sutikno sebanyak dua kali.

"Beberapa hari lalu ada polisi ke sini mencari alamat Bambang Tri dan mengantarkan surat panggilan ke Bareskrim, tapi kan yang bersangkutan enggak ada ya," ucapnya, Jumat.

Sepengetahuan Sutikno, Bambang jarang pulang ke Blora, kurang lebih selama dua tahun terakhir. Sewaktu pulang, ia sering meminta uang, tetapi tidak jelas peruntukannya.

Baca selengkapnya: Ini Sosok Bambang Tri Mulyono, Penggugat Ijazah Jokowi yang Berasal dari Blora versi Anggota Keluarganya

 

3. Sejumlah tokoh menolak pengangkatan Lukas Enembe jadi Kepala Suku Besar Papua

Gubernur Papua Lukas Enembe. (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI) Gubernur Papua Lukas Enembe.

Gubernur Papua Lukas Enembe diangkat sebagai Kepala Suku Besar di Papua oleh Dewan Adat Papua (DAP). Pengukuhan itu berlangsung di kediaman pribadi Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Minggu (9/10/2022).

Namun, pengukuhan itu mendapat penolakan dari sejumlah tokoh di Papua. Salah satunya dari tokoh adat Tabi dan Saireri, dua wilayah adat yang ada di Papua.

Yanto Eluay, Ondoafi (kepala suku) sekaligus salah satu tokoh adat Papua asal Sentani, Kabupaten Jayapura, menyampaikan bahwa pengukuhan Lukas Enembe sebagai Kepala Suku Besar Papua tidak bisa diterima.

“Pengukuhan Bapak Gubernur Lukas Enembe sebagai Kepala Suku Besar oleh Dewan Adat merupakan sesuatu tindakan yang merusak tatanan adat,” ungkapnya, Jumat.

Ia menilai, penobatan itu juga mencoreng wibawa masyarakat Papua karena pengangkatan Enembe melanggar aturan. Di samping itu, kepala suku seharusnya adalah panutan bagi masyarakat.

Baca selengkapnya: Pengangkatan Lukas Enembe Jadi Kepala Suku Besar Papua Tuai Penolakan

4. Memori kelam para korban tragedi Kanjuruhan

Cahayu Nur Dewata (16) menjadi salah satu korban dari tragedi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Cahayu Nur Dewata (16) menjadi salah satu korban dari tragedi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

Tragedi Kanjuruhan menjadi memori kelam bagi para korbannya.

Rusdi salah satunya. Semenjak tiga temannya meninggal akibat insiden tersebut, remaja ini tampak hilir mudik di sekitar Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Ia tampak seperti orang linglung. Tatapan matanya kosong. Warga Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ini ternyata sudah berkeliling di Stadion Kanjuruhan selama 10 hari.

"Kami coba tanyai, dia mengaku awalnya sempat pulang (ke Probolinggo) mengantarkan ketiga temannya yang sudah tewas, tapi kembali lagi ke Malang," tutur Suhartini, seorang petugas kebersihan toilet di Stadion Kanjuruhan, Rabu (12/10/2022).

Hampir setiap hari seusai tragedi Kanjuruhan, Suhartini melihat Rusdi menggunakan toilet stadion untuk mandi dan buang air. Awalnya, Suhartini mengira, Rusdi adalah remaja biasa yang datang untuk memanjatkan doa bagi para korban jiwa atau untuk keperluan lainnya.

Baca selengkapnya: Tragedi Kanjuruhan dan Memori Kelam Para Korban...

5. Teddy Minahasa ditangkap, padahal Mei 2022 bongkar peredaran sabu terbesar di Sumbar

Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy MinahasaFoto: Humas Polda Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa

Irjen Teddy Minahasa ditangkap oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) Polri lantaran diduga terkait kasus narkoba.

Teddy merupakan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) yang baru beberapa hari ditunjuk oleh Kapolri sebagai Kapolda Jawa Timur, menggantikan Irjen Nico Afinta.

Padahal, pada Mei 2022, sewaktu menjabat Kapolda Sumbar, Teddy Minahasa pernah membongkar kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu seberat 41,4 kilogram.

Jumlah itu, terangnya, menjadi yang terbesar yang berhasil dibongkar dalam sejarah Polda Sumbar selama ini.

"Ini paling besar dalam sejarah Polda Sumbar. Sebelumnya tahun 2020 di Payakumbuh seberat 7 kilogram," jelasnya pada 21 Mei 2022 di Bukittinggi.

Baca selengkapnya: Jejak Irjen Teddy Minahasa, Mei 2022 Bongkar Peredaran Sabu Terbesar di Sumbar, Oktober Ditangkap Diduga Terkait Narkoba

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pemalang, Baktiawan Candheki; Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana; Kontributor Jayapura, Roberthus Yewen| Editor: Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo, Krisiandi, Pythag Kurniati, Reza Kurnia Darmawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com