Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Agustina, Pekerja Migran 46 Tahun Hidup di Malaysia, Dideportasi karena Jual Rokok Ilegal

Kompas.com - 14/10/2022, 17:42 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

Berbekal koneksi dan kenalannya selama di Malaysia, Agustina tidak sulit mendapat stok rokok ilegal yang mayoritas dipasok dari Filipina tersebut.

Dia pun kulakan rokok ilegal sedikit demi sedikit, menjualnya dari mulut ke mulut, dan hasilnya dirasa sangat lumayan dan cukup menambah penghasilan.

‘’Baru tiga kali saya ambil rokok itu. Tapi nampaknya ada yang melapor ke polis, akhirnya saya diperiksa. Kebetulan saja paspor memang mati dan akhirnya saya pun dideportasi,’’katanya lagi.


Di-blacklist sampai 2027

Agustina mengaku cukup nyaman dengan kehidupannya di Tawau Malaysia. Di wilayah yang dinamakan Kampung Sentosa, terdapat pemukiman WNI yang diberi nama sesuai etnis mereka.

Ada Kampung Tator, Kampung Bugis, Kampung Jawa dan sejumlah kampung lainnya, yang mayoritas adalah WNI.

‘’Tidak ada beda dengan hidup di Indonesia. Kita hanya perlu menjalani hidup seperti biasa. Bekerja sewajarnya, asal tidak melakukan kejahatan, tidak akan ada masalah,’’kata Agustina.

Disinggung ulahnya yang menjual rokok ilegal, Agustina mengaku menyesal telah mencoba perbuatan yang dilarang tersebut.

Ia sempat menjalani kurungan 3 bulan penjara di pusat tahanan sementara, sebelum dideportasi ke Indonesia.

Agustina mengatakan, sangat rindu dengan cucu dan anak anaknya di Malaysia.

Meski ia dipulangkan ke Tanah Air, ia hanya memiliki saudara jauh di Tana Toraja. Sementara saudara kandung, dan keturunannya, semua hidup di Malaysia.

Iapun mengaku tidak peduli, meski namanya sudah masuk daftar blacklist sampai tahun 2027.

‘’Saya akan mencoba membuat paspor dan meminta jaminan. Kehidupan saya di Malaysia. Saya kapok berjualan rokok tanpa lessen. Semogalah bisa masuk kembali ke Malaysia,’’harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com