Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Astakona, Tumpeng Khas Banjar yang Pernah Pecahkan Rekor MURI

Kompas.com - 11/10/2022, 21:45 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia memang sudah akrab dengan sajian tumpeng, namun hanya sedikit yang mengetahui nasi astakona.

Padahal sajian tumpeng khas Banjar, Kalimantan Selatan ini pernah memecahkan rekor MURI di tahun 2018, yaitu sajian nasi astakona terbesar se-Indonesia.

Baca juga: Madihin, Sastra Lisan di Banjar, Latar Belakang dan Fungsi

Saat itu nasi astakona yang dibuat untuk acara Festival Kuliner Banjar dibuat dengan diameter nampan bawah berukuran 7,8 meter.

Selain itu nasi astakona juga telah masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Kalimantan Selatan pada tahun 2019.

Baca juga: Hikayat Banjar, Bukti Sejarah Penyebaran Islam di Kalimantan

Sayangnya masih banyak masyarakat Kalimantan Selatan yang tidak mengetahui kuliner khas Banjar yang satu ini.

Baca juga: Resep Soto Banjar Asli Kuah Bening, Makanan Khas Kalimantan Selatan

Apa itu nasi astakona?

Dilansir dari laman Kemendikbud, nasi astakona adalah kuliner khas yang lahir dari tradisi di Kesultanan Banjar dan disajikan untuk menjamu tamu istimewa.

Meski kerap dijuluki tumpeng khas Banjar, apabila diamati maka nasi astakona memiliki bentuk yang benar-benar berbeda.

Nasi astakona tidak disajikan dalam bentuk kerucut, namun disusun bertingkat-tingkat.

Nasi astakona adalah sajian nasi lengkap dengan lauk pauknya yang diletakkan di atas talam atau nampan kuningan bundar bertingkat ganjil, mulai dari tiga atau lima susun.

Sajiannya terdiri atas tiga komponen pokok makanan, yaitu nasi, lauk pauk, dan buah-buahan.

Susunan menu nasi astakona

Pada tiap tingkatnya, nasi astakona akan disajikan dengan kombinasi menu nasi dan lauk yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, pada susunan nampan pertama akan berisi nasi kuning, abon haruan, dan telur bumbu rujak, dengan garnish tomat, lombok besar, bilungka, daun pisang, dan bawang goreng.

Kemudian pada nampan kedua akan berisi nasi kebuli, udang galah, ubi-ubi, otak-otak pipih, daun sop, telur dadar, wortel, cabe merah dan daun selada.

Sementara isi nampan ketiga bisa diisi nasi putih bersama ayam lenggang kencana, acar manis, ikan acar kuning, sayur acar kuning, sambal goreng daging dan kentang, telur bumbu rujak, dan sate babakung.

Variasi menu tersebut bisa diubah sesuai selera dengan tetap menggunakan tiga komponen pokok makanan yang telah ditentukan.

Penyajian nasi astakona biasanya dilengkapi dengan sebuah tempat sirih (penginangan), manisan atau asinan sebagai kudapan, serta teh manis dan kopi pahit.

Nasi astakona tumpeng khas Banjar, Kalimantan Selatan.berita.banjarmasinkota.go.id Nasi astakona tumpeng khas Banjar, Kalimantan Selatan.

Filosofi nasi astakona

Nasi astakona tak hanya sajian biasa, namun juga memiliki nilai filosofis yang disampaikan secara turun-temurun.

Astakona adalah istilah lama yang berarti segi banyak sehingga tak heran jika dari banyaknya sajian yang dihidangkan akan diletakkan pada suatu tempat khusus dari talam yang bertumpang banyak.

Nasi Astakona memiliki makna yang penting karena menjadi simbol keakraban dan lambang penghormatan bagi tamu dengan harapan nantinya persahabatan dan keakraban semakin terjalin.

Talam dalam jumlah ganjil, menjadi simbol dan sarana masyarakat banjar yang selalu menggunakan angka ganjil.

Makanan yang selalu terdiri dari tiga komponen pokok adalah penggambaran keterikatan hidup manusia dengan tanah, air, dan udara.

Sumber:
muri.org  
berita.banjarmasinkota.go.id  
kebudayaan.kemdikbud.go.id  
banjarmasin.tribunnews.com  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com