Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Kunci Pintu 13 Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Kompas.com - 08/10/2022, 11:18 WIB
Rachmawati

Editor

 

Siapa yang mengunci pintu 13?

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Abdul Haris memberikan keterangan terkait pintu di Stadion Kanjuruhan yang terkunci.

Abdul Haris memaparkan telah memberikan pengarahan (briefing) tentang pintu di stadion. Menurutnya, pintu harus terbuka 5-10 menit sebelum laga selesai, termasuk pintu 13.

Ketua Panpel Arema FC itu juga sudah berbicara dengan Security Officcer, Suko Sutrisno, agar membuka semua pintu sebelum laga.

Akan tetapi, video yang viral di media sosial menunjukkan pintu 13 terkunci dan membuat penumpukkan massa di area tersebut.

Baca juga: Kisah Rizki, Pingsan Saat Tragedi Kanjuruhan, Baru Sadar 2 Hari Kemudian

"Begitu juga briefing Pak Suko, saya sampaikan ini laga big match tolong semua pintu terbuka," kata Abdul Haris di Kantor Arema FC, Jumat (7/10/2022).

"Lima menit atau 10 menit pertandingan usai, pintu harus terbuka, itu sesuai dengan prosedur dan harus dilaksanakan," ujar dia.

Sementara menanggapi soal video yang sempat viral, Abdul Haris menekankan untuk melihat melalui CCTV yang terpasang.

"Jadi sesuai SOP, pintu itu semua harus terbuka. Kalau memang ada (pintu terkunci), mohon maaf, oknum yang menutup," terangnya.

Baca juga: 7 Pernyataan Panpel Arema yang Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Ponakan Ikut Meninggal hingga Menangis Minta Maaf

"Kan itu ada CCTV, di situ CCTV ada semua, mulai pertandingan, kick-off sampai pertandingan selesai ada. Silakan dibuka CCTV," tegas dia.

Selama pertandingan hingga usai, Abdul Haris mengaku tak berada di lokasi pintu yang tertutup, melainkan di tengah.

Namun, dia tetap mendapat laporan dari Suko Sutrisno bahwa semua pintu telah terbuka.

"Laporan ke saya dari Pak Suko selaku Security Officer bahwa semua pintu dibuka. Tetapi ini sudah masuk dalam materi penyidikan, saya mohon maaf tidak bisa menyampaikan lebih lanjut," katanya.

Selain itu, masih kata dia, Manajer Arema FC, Ali Rifki mengatakan dirinya mendapatkan informasi dari salah satu penonton yang menyampaikan bahwa di menit ke-85 posisi pintu stadion masih terbuka.

Baca juga: Sepekan Usai Tragedi Stadion Kanjuruhan, 131 Orang Meninggal, 6 Orang Jadi Tersangka

Seorang termenung di depan gate 13 pasca tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (3/10/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Seorang termenung di depan gate 13 pasca tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (3/10/2022) siang.

"Tidak kebagian tiket belum masuk sampai menit 85, baru dia dapat tiket, dia lari, dia menyampaikan ke saya tadi, dia masuk ke stadion pintu masih terbuka," katanya.

Akan tetapi, pintu stadion tertutup pada saat tragedi.

"Jadi kalau yang disampaikan sebelum peluit berakhir masih terbuka, saya dapat kesaksian dari suporter memang iya, tapi setelahnya tertutup," katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa tersangka Security Officer, Suko Sutrisno memerintahkan steward untuk meninggalkan pintu gerbang pada saat penonton berupaya meninggalkan stadion.

"Yang seharusnya steward stand by di pintu-pintu tersebut tentunya bisa dilakukan upaya membuka semaksimal mungkin. Kedua, karena pintu masih terbuka separuh, ini menyebabkan penonton berdesakan," kata Kapolri.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Jawaban Panpel soal Jumlah Tiket dan Pintu Terkunci

Selain itu Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing juga menyalahkan Steward atau Security Officer yang semestinya bertanggung jawab.

Dia juga sudah menanyakan hal tersebut kepada pengelola Stadion Kanjuruhan. Jawaban yang didapatkan bahwa kunci pintu diberikan kepada panitia setiap ada pertandingan.

"Saya tanya ke saudara Aris ke pengelola stadion kanjuruhan, jawabannya 'Pak, dalam setiap event kita berikan ke panitia kuncinya'. Siapa (ketua) panitianya? saudara Abdul Haris," kata Erwin di Kota Malang pada Selasa (4/10/2022).

Kemudian dia menanyakan kepada Ketua Panitia Pelaksana, masih soal siapa yang memegang kunci tersebut.

Erwin mendapat jawaban bahwa kunci tersebut dipegang oleh Steward atau Security Officer.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Ketua Panpel Arema Keluarkan Sindiran Keras

"Siapa yang pegang (kuncinya)? Steward atau Security Officer, saya tanya, jawabannya 'oh saya buka' tapi faktanya tidak terbuka pintunya, kenapa tidak dibuka ? nah ini suatu kelalaian," katanya.

Kelalaian itu membuat adanya penumpukan ribuan suporter saat asap dari gas air mata menyebar. Kondisi tersebut terjadi di tribun bagian selatan dengan kondisi pintu 11-13 yang diduga tertutup.

"Nah terjadi penumpukan masal, terlihat video beredar, bagaimana orang minta tolong tetapi pintu tidak terbuka," katanya.

Juru Bicara Komdis PSSI, Ahmad Riyadh mengatakan bahwa seharusnya pintu tribune dibuka saat 10 menit pertandingan sebelum berakhir.

"Kadang-kadang panpel juga lihat situasi, (dikhawatirkan) penonton di luar bisa nyerbu ke dalam, pertimbangan itu, sehingga disamakan saat peluit akhir kurang dua menit baru dibuka," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Regional
Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Regional
Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Regional
Soal 'Presidential Club', Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Soal "Presidential Club", Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Regional
Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Regional
Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Regional
Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Regional
7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com