Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UIN Palembang Dianiaya Senior, Diduga karena Bocorkan Pungli Kegiatan Organisasi

Kompas.com - 03/10/2022, 16:34 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - ALP (19), mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menjadi korban penganiayaan oleh seniornya. Kasus ini diduga karena ALP membocorkan dugaan pungli kegiatan hingga ia dipukuli senior sampai babak belur.

Dugaan tersebut muncul berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh ZL (22) yang merupakan kakak kandung korban.

Menurutnya, dalam kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) tersebut, ALP berperan sebagai panitia konsumsi untuk para peserta.

“Waktu dia jadi panitia, adik saya ini dituduh membocorkan rahasia organisasi soal pungli,” kata ZL, Senin (3/9/202).

Baca juga: Senior Penganiaya dan Telanjangi Mahasiswa UIN Palembang Terancam Drop Out

ZL menjelaskan, pungli yang dimaksud itu adalah adanya iuran Rp 300.000 kepada setiap peserta. Padahal, para peserta sebelumnya telah membawa bekal masing-masing serta logistik selama kegiatan.

ALP yang melihat adanya kejanggalan tersebut memberitahukan kepada para peserta yang lain hingga membuatnya dipukuli para seniornya sendiri.

“Handphone adik saya diperiksa mereka. Melihat ada chat itu, mereka langsung memukulinya di lokasi,” ujarnya.

Pihak keluarga dan para pelaku sempat bertemu di Polsek Gandus untuk dilakukan mediasi. Meski sempat sepakat, keluarga ALP akhirnya memilih untuk menempuh jalur hukum lantaran korban mengalami trauma berat atas peristiwa tersebut.

“Waktu divisum, luka adik saya ini banyak sekali. Setelah mendengar cerita adik saya, niat untuk berdamai kami urungkan, kami akan melaporkan kejadian ini ke polisi,” jelasnya.

Ia meminta para pelaku penganiayaan terhadap ALP untuk diproses hukum agar dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut.

“Semua yang terlibat kami minta diproses,” ungkap dia.

Baca juga: Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang yang Ditelanjangi dan Disiksa 10 Seniornya Ingin Berhenti Kuliah

Diberitakan sebelumnya,seorang mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Palembang inisial ALP diduga menjadi korban kekerasan oleh seniornya sendiri ketika sedang mengikuti kegiatan pendidikan dasar (diksar) Unit Kegiatan Mahasiwa Khusus (UKMK) Penelitian dan Pengembangan (Litbang).

Kejadian yang dialami oleh ALP ini terbongkar setelah kabar tersebut tersebar di media sosial instagram. Saat kejadian berlangsung, ALP mengikuti kegiatan diksar selama empat hari yang dimulai 29 September hingga 2 Oktober 2022 kemarin di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang.

Ketua Tim Investigasi UIN Raden Fatah Palembang Kun Budianto ketika dikonfirmasi mengatakan, mereka saat ini sedang mencari informasi secara lengkap terkait kejadian tersebut.

Bahkan, pihak kampus telah membentuk tim untuk mengusut tuntas kejadian yang menimpa ALP.

“Kami sudah buat tim investigas, nanti akan terbukti secara lengkap kejadiannya seperti apa,” kata Kun, Senin (3/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

Regional
Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Daftar 50 Caleg DPRD Kabupaten Serang Terpilih, KPU: Wajib Lapor Harta Kekayaan Sebelum Dilantik

Daftar 50 Caleg DPRD Kabupaten Serang Terpilih, KPU: Wajib Lapor Harta Kekayaan Sebelum Dilantik

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com