"Kalau harga normal ya Rp 8.000 hingga Rp 10.000. Kemarin saya membuang selada satu kuintal lebih karena sudah berbunga tapi belum laku," kata Roni.
Petani lain, Suwarno warga Kluwihan Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, mengaku tak mengharapkan keuntungan pada panen kali ini.
"Harga kol hanya Rp 500 per kilo, sedih tidak ada harapan," kata dia.
Baca juga: Ruangan SMP Negeri 1 Ungaran Jadi Museum, Ada Mesin Ketik, Sepeda Onthel, hingga Telepon Engkol
Dia mengatakan, agar petani tidak rugi harga jual minimal kisaran Rp 2.500.
"Pada panen sebelumnya, harga per kilogram masih Rp 8.500. Saat nasib baik, kol kualitas istimewa dari sini bisa dijual sampai ke Kalimantan. Bisa panen tiap 85 hingga 90 hari sekali," papar dia.
Namun, karena harga saat ini anjlok, dia terancam merugi.
"Ya rugi karena selain untuk produksi, juga untuk bayar tenaga yang mengangkut hasil panen," kata Suwarno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.