Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Sebabkan Keracunan, Polisi Periksa Penjual Jajanan yang Dimakan Puluhan Siswa MI Ma'arif Magelang

Kompas.com - 22/09/2022, 16:10 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Tiga orang pedagang makanan telah diperiksa oleh aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyusul peristiwa dugaan keracunan massal yang dialami puluhan siswa MI Ma'arif Nepak, Desa Bulurejo.

Dari tiga orang itu, seorang adalah pedagang makanan olahan jagung (jasuke) dan pasangan suami istri penjual jajanan olahan mi (mi tumplek).

Kapolsek Mertoyudan, AKP Sujarwanto mengatakan, para pedagang kecil itu masih sebatas diperiksa atau belum sebagai saksi. Pemeriksaan ini sebagai langkah antisipasi jika memang ada upaya penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga: Usai Jajan Mi, Puluhan Siswa MI di Magelang Muntah-muntah, Diduga Keracunan

"Mereka masih sebatas kita diperiksa saja, tidak ditahan, karena belum terbit laporan juga. Yang jualan di sana itu ada sekitar 8 orang, belum tentu (sumber keracunan) dari 3 orang ini," ungkap Sujarwanto di Mapolsek Mertoyudan Magelang, Jamis (22/9/2022).

Pihaknya tidak ingin gegabah mengambil tindakan sebelum ada hasil laboratarium terhadap sampel makanan keluar. Menurutnya, penanganan kasus ini perlu kehati-hatian agar para pedagang itu tidak kehilangan mata pencaharian.

"Sampel makanan sudah diuji laboratorium oleh Dinas Kesehatan dan tim dari Polres Magelang. Kami menunggu hasilnya. Jangan sampai nanti mereka kehilangan mata pencahariannya, karena ada yang sudah 23 tahun jualan olahan mi tersebut," terang Sujarwanto.

Sujarwanto menerangkan, pemeriksaan ini berawal ketika ada laporan bahwa ada puluhan siswa MI Ma'arif Nepak yang mendadak harus dibawa ke rumah sakit diduga karena keracunan jajanan. Mereka diketahui usai makan jajanan yang diberi di pedagang di luar kompleks sekolah.

"Ada laporan itu kami langsung mencari pedagang yang dicurigai menjual jajanan yang anak-anak makan. Kita kejar supaya tidak ada kejadian serupa," kata Sujarwanto.

Hasil keterangan dari pedagang mi itu, mereka baru menjual 35 porsi olahan mi di MI Ma'arif. Mereka baru dalam perjalanan ke arah Kecamatan Tempuran setelah dari MI tersebut, begitu juga dengan pedagang Jasuke.

Sujarwanto berujar telah mengimbau kepada pihak sekolah untuk mendata para pedagang yang biasa berjualan di luar kompleks sekolah. Ini untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang lagi.

Sementara itu, kondisi para siswa yang sebelumnya dirawat di rumah sakit, saat ini sudah membaik. Sebagian besar mereka sudah kembali bersekolah. Sedangkan 4 anak yang menjalani rawat inap di RSUD Tidar Kota Magelang juga sudah kembali ke rumah masing-masing.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 38 siwa MI Ma'arif Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, dilarikan ke rumah sakit lantaran muntah-muntah. Mereka diduga keracunan usai makan jajanan olah mi dan jagung yang dijual di luar kompleks sekolah, pada Rabu (21/9/2022).

Sebanyak 21 orang dirawat di RS Harapan Kota Magelang dan 17 orang di RSUD Tidar Kota Magelang. Empat anak harus menjalani observasi atau rawat inap karena mengalami gejala lebih berat. Namun informasi yang diterima Polsek Mertoyudan, seluruh siswa yang dirawat sudah membaik dan pulang ke rumah masing-masing.

Baca juga: 38 Siswa Keracunan Mi, Kemenag Magelang Minta Sekolah Koordinasi dengan Pedagang Jajanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com