Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lompati Pagar Tol, Kapolres Semarang Hentikan Pembakaran Lahan Sisa Panen

Kompas.com - 20/09/2022, 17:20 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika HA menghentikan laju mobil dinasnya saat melewati ruas tol KM 433-434 B.

Kapolres yang saat itu dalam perjalanan dari Bawen menuju Ungaran sekira pukul 15.00 WIB, melihat ada petani yang membakar sisa-sisa hasil panen.

Yovan pun melewati pagar pembatas jalan tol dan berjalan turun melewati semak-semak.

Baca juga: Detik-detik Ganjar Turun dari Mobil Saat Lihat Kepulan Asap di Tol Bawen, Minta Warga Padamkan Api

 

Di sebuah gubuk yang ada dua orang, perempuan dan laki-laki, Yovan memberi pemahaman mengenai bahaya asap pembakaran terhadap kendaraan yang berada di jalan tol.

Setelah diajak berbincang Yovan, Harno, petani tersebut menyadari perbuatannya.

Dia pun lalu mengambil kayu dan Yovan mengambil sebilah bambu untuk kemudian memadamkan api di padi sisa-sisa panen.

"Ini merupakan pendekatan persuasif kepada petani yang biasa membakar sisa panen agar tidak lagi melakukan pembakaran. Kita belajar dari kejadian di Brebes, pekatnya asap menjadi penyebab kecelakaan hingga ada korban jiwa," kata Yovan, Selasa (20/9/2022).

Baca juga: Cegah Insiden Tol Brebes, Polisi Padamkan Lahan Sawah yang Dibakar Petani di Area Tol Pemalang

Yovan mengimbau kepada petani agar tidak lagi melakukan pembakaran.

"Cari cara lain untuk membersihkan lahan. Intinya pembakaran sisa panen harus dihentikan, keselamatan dan kesehatan semua pihak harus dijaga. Pembakaran ini juga menyebabkan polusi," paparnya.

Sementara Harno mengatakan membakar sisa panen biasa dilakukan oleh petani.

"Mboten ngertos nyebabke kecelakaan, soale tebih seking mergi (tidak tahu kalau menyebabkan kecelakaan karena jauh dari jalan)," ucapnya.

Dia menyatakan, bersama petani lain, akan menghentikan kebiasaan membakar sisa panen.

"Nggih, sing penting sae kagem sedoyo (iya, yang penting baik bagi semuanya)," kata Harno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com