Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malu karena Telah Dikeroyok Warga, Pria Asal Cikarang Mengaku Jadi Korban Penculikan kepada Polisi

Kompas.com - 19/09/2022, 19:50 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber

MF lalu mendatangi Mapolsek Cikarang Utara dalam kondisi wajah penuh lebam. Dia kemudian melapor telah menjadi korban penculikan dan penganiayaan.

"Dia datang ke polsek, bilangnya dibawa naik mobil oleh sejumlah orang yang mengaku 'anggota' di Lemahabang. Kemudian, motor dan dompetnya dirampas, dipukuli, lalu dibuang di Sukabumi," jelasnya.

Curiga dengan penjelasan MF, polisi pun mengajaknya untuk mendatangi lokasi kejadian yang dia sebutkan, seperti pinggir jalan dekat Stasiun Lemahabang dan ruko kosong di kawasan Delta Mas.

"Karena kami curiga, kami melakukan penyelidikan terhadap MF. Kami ajak ke TKP-nya. Begitu sampai ke ruko yang katanya dipakai untuk penganiayaan, dia seperti tidak yakin," ucap Mustakim.

Baca juga: Warga Bandung Dikeroyok Sekelompok Orang Tak Dikenal, Ditodong dan Disetrum

Polisi kemudian mengecek informasi mengenai motor MF yang disebut telah dirampas dalam kejadian penculikan dan penganiayaan tersebut.

"Sedangkan motornya sendiri, yang sudah kita cek, ternyata tidak terdaftar STNK-nya. Tidak ada nomor pelat seperti yang disebutkan (MF), karena kan dia mengaku motornya hilang," ujarnya.

Tak bisa menyangkal bukti-bukti yang dibeberkan polisi, MF pun akhirnya mengakui bahwa kasus penculikan dan penganiayaan tidak pernah terjadi dan hanya karangannya.

Dihukum wajib lapor

MF kini berstatus Wajib Lapor karena telah membuat laporan palsu dan menyebarkan berita bohong di media sosial.

Berkaca dari peristiwa tersebut, Mustakim mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberikan laporan palsu kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Staf KPK Dikeroyok Usai Pasang Plang Larangan Aktivitas Pertambangan Ilegal di Sorong

Dia menerangkan, polisi selalu mengedepankan azas praduga tak bersalah sehingga tindak lanjut pemeriksaan sebuah laporan harus dilakukan secara mendetail.

"Kepada masyarakat, kami mengimbau untuk tidak membuat laporan palsu, karena kalau bohong pasti akan ketahuan oleh kami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com