KOMPAS.com - Polisi mengungkap kasus kematian warga Wonogiri yang sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Sukoharjo pada Selasa (12/7/2022).
Korban bernama AS (28) ini ternyata tewas karena dianiaya segerombolan pemuda saat menonton konser dangdut di Dukuh Seneng, Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri pada Sabtu (2/7/2022) malam.
Usai dianiaya para pelaku, jasad korban dibuang ke pinggir anak Sungai Bengawan Solo Dukuh Grantang, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Nguter, Sukoharjo.
Jasad korban ditemukan pertama kali oleh warga di pinggir aliran Sungai Bengawan Solo pada Sabtu (16/7/2022).
Peristiwa bermula saat korban bersama empat temannya menonton konser musik dangdut di sebuah perumahan di Dukuh Seneng.
Mereka yang sudah dalam kondisi mabuk ketika itu membaur dengan penonton lainnya.
Lantaran tidak terkontrol, akhirnya terjadi pertikaian antara korban dengan para pemuda yang ikut menonton konser dangdut.
Saat itu, korban dan teman-temannya mengaku berasal dari sebuah perguruan silat.
Mereka pun sempat diminta menunjukkan kartu tanda anggota (KTA).
Namun, korban tidak bisa menunjukkan KTA tersebut.
Sementara empat orang temannya memiliki KTA sebuah perguruan silat.
Karena tak bisa menunjukkan KTA, akhirnya korban dikeroyok warga yang emosi dengan ulah korban.
Korban tewas setelah dipukul bagian kepalanya dengan menggunakan bongkahan batu.
Jasad korban sempat dibawa ke sebuah rumah. Setelah itu, baru dibuang ke pinggir anak Sungai Bengawan Solo yang berjarak tiga kilometer dari lokasi.
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Mapolres Sukoharjo mengatakan, jasad korban ditemukan oleh warga di pinggir aliran Sungai Bengawan Solo kemudian dilaporkan ke Polsek Nguter.