Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papua Punya Lebih Dari 500 Landasan Terbang, Sebagian Besar Rawan Gangguan Keamanan

Kompas.com - 11/09/2022, 09:05 WIB
Dhias Suwandi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kondisi geografis Provinsi Papua yang bergunung dengan ketinggian mencapai 3.500 meter di atas permukaan laut (MDPL) membuat kebutuhan moda transportasi udara sangat tinggi. Di sisi lain, masih banyak kawasan di Papua yang belum terhubung akses transportasi darat.

Dengan kondisi tersebut, Papua memiliki landasan terbang paling banyak di Indonesia, jumlahnya lebih dari 500 unit.

Namun, sebagian besar landasan terbang masih berstatus perintis yang belum teraspal sehingga hanya sedikit pilot yang berani mendaratkan pesawat di lokasi tersebut.

Ditambah lagi, di sebagian daerah pegunungan Papua terdapat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beberapa kali menembaki pesawat yang akan mendarat.

Baca juga: Gempa M 7,5 Guncang Papua Nugini Terasa hingga Jayapura, BMKG Ingatkan Potensi Gempa Susulan

Hal ini yang kemudian menjadi perhatian Ikatan Pilot Indonesia (IPI) hingga akhirnya menggelar Coffe Morning dengan para stakeholder terkait, mulai dari TNI AU, Airnav hingga Badan Intelijen Negara (BIN), di Jayapura, Sabtu (10/9/2022).

Penerbangan jadi kebutuhan pokok di Papua

Ketua IPI Rama Noya menyampaikan, layanan penerbangan, khususnya penerbangan sipil di wilayah pegunungan Papua menjadi misi kemanusiaan bagi para pilot dan maskapainya.

Masih banyaknya daerah yang hanya bisa didatangi dengan jalur udara membuat seluruh kebutuhan masyarakat harus dikirim menggunakan pesawat terbang.

Karenanya, Rama menegaskan, faktor keamanan menjadi sangat penting agar para pilot dapat terbang dengan aman dan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.

"Penerbangan sipil di Papua ini adalah kemanusiaan, kita membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan ekonomi, memenuhi kebutuhan, menjaga kesehatan, karena itu kita ingin pelayanan kepada masyarakat ini tidak terganggu dan pilot serta penerbangan adalah aset masyarakat Papua, kita harus jaga bersama-sama," tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Pemilik SAM Air Wagus Hidayat yang menyatakan bahwa dunia penerbangan perintis di Papua kerap mendahulukan faktor kemanusiaan dibanding sisi bisnisnya.

Tidak jarang mereka harus terbang ke wilayah yang tidak memiliki infrastruktur penerbangan yang lengkap, bahkan tidak ada sama sekali, karena harus menjemput warga yang sakit.

"Kami melayani penerbangan ini bukan hanya tentang bisnis, tapi juga kemanusiaan. Kalau ada yang menghubungi lewat radio bahwa ada orang sakit yang butuh dijemput, malah mereka (pilot) disandera, ini suatu hal yang tidak manusiawi," tuturnya.

Ia berharap para penerbang perintis di Papua bisa mendapat jaminan keamanan agar mereka dapat bertugas dengan nyaman.

Banyak bandara tidak aman

Ikatan Pilot Indonesia (IPI) mencatat, setidaknya para penerbang di Papua sudah mendarat di 500 landasan yang sebagian besar berada di wilayah pegunungan.

Hanya sebagian kecil dari 500 lapangan terbang yang telah memiliki perangkat pendukung hingga aparat keamanan, sehingga faktor keselamatan para pilot tidak terjamin ketika akan mendarat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com