Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papua Punya Lebih Dari 500 Landasan Terbang, Sebagian Besar Rawan Gangguan Keamanan

Kompas.com - 11/09/2022, 09:05 WIB
Dhias Suwandi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Hal ini pun diakui oleh TNI AU yang juga terkendala dari berbagai hal sehingga tidak dapat mengamankan seluruh bandara di Papua.

"Banyak sekali bandara yang belum ada pengamanannya, tadi saja disampaikan ada sekitar 500 bandara di Papua, tapi dari 500 itu kita bisa pilih-pilih, mana yang tingkat kerawanannya paling tinggi itu yang akan diisi oleh keamanan," ujar Danlanud Silas Papare Marsekal Pertama Pnb Mochamad Dadan Gunawan.

Dari sisi personel, Dadan menyebut penempatan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang biasa bertuga di bandara-bandara, juga masih sangat terbatas.

"Sekarang kami hanya mengisi (Kopasgat) sebanyak 12 pos untuk pengaman bandara wilayah setempat," ucapnya.

Jumlah personel Kopasgat yang telah ditempatkan pun belum memadai bahkan jauh dari ideal.

Dadan menyebut jumlah ideal yang ditempatkan dalam setiap pos adalah 30 personel, namun realita yang ada masih jauh dari data ideal.

"Idealnya untuk di bandara itu 30 personel atau pos untuk pengamanan wilayah bandara, sekarang ada yang diisi hanya 10 orang ada yang 20 orang," tuturnya.

Dengan diskusi yang diselenggarakan IPI di Jayapura, Dadan berharap akan ada tindak lanjut yang bisa diteruskan ke pemerintah pusat dan juga Mabes TNI.

"Keamanan adalah hal yang sangat penting di dunia penerbangan, para penerbang ini bagaimana mau masuk ke satu daerah kalau tidak aman. Setelah diskusi ini, tentu kami sebagai pelaksana bukan penentu kebijakan, nanti dari IPI akan meneruskan ke Kementerian Perhubungan yang mungkin akan diteruskan lagi ke atasan kami di Mabes TNI," kata Dadan.

Bandara paling rawan

Situasi keamanan di sebagian wilayah pegunungan Papua belum kondusif karena keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang juga kerap menyasar pesawat terbang perintis.

Lanud Silas Papare mencatat sejak Januari hingga Agustus 2022, ada tujuh kali aksi kontak senjata antara aparat keamanan dengan KKB di kawasan bandara.

Bandara Aminggaru di Kabupaten Puncak, lalu Bandara Oksibil, dan Bandara Kiwirok di Kabupaten Pegunungan Bintang, menjadi kawasan terbang paling berbahaya karena rawan aksi penembakan.

Karenanya Ikatan Pilot Indonesia (IPI) meminta aparat keamanan dan pemerintah memberi atensi terhadap hal tersebut agar keamanan para penerbang yang bertugas di wilayah pedalaman bisa terjamin.

"Ada 12 titik yang rawan, salah satunya Kenyam. Itu mungkin bisa jadi perhatian dari pihak otoritas," ucap Ketua IPI Rama Noya.

Penempatan aparat keamanan di bandara-bandara pedalaman dipandangnya sangat penting karena oara pilot yang akan mendarat di landasan tertentu bisa memperoleh informasi mengenai situasi terkini di lokasi yang akan dituju.

"Paling tidak kalau ada lokasi yang dianggap merah (rawan) seharusnya diberitahukan kepada pilot atau operator, harus ada kepastian bahwa memang lapangan terbang tersebut ditutup kalau tidak aman," tuturnya.

Baca juga: Koalisi Sipil Kembali Desak Jokowi Hentikan Pendekatan Militer di Papua

Wagus Hidayat sebagai pemilik SAM Air yang kerap melayani rute penerbangan perintis di pegunungan Papua juga menyampaikan hal yang sama.

Ia memberi perhatian khusus untuk Bandara Kenyam, Nduga, yang hingga kini belum dijaga oleh Kopasgat, sementara wilayah itu tergolong sangat rawan aksi KKB.

"Kami dari operator meminta, khususnya kepada TNI AU, bisa menempatkan Kopasgat di lapangan terbang yang ada di pedalaman. Karena seperti di Ilaga jam operasionalnya hanya dari jam 06.00 sampai 12.00 WIT, tapi ada penempatan Kopasgat di sana, sedangkan di Bandara Kenyam jam terbangnya bisa sampai sore tapi tidak ada penempatan pasukan di sana," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com