Dari hasil penyelidikan, air tersebut bercampur dengan BBM jenis Pertamax di dalam tangki nomor 4 yang sudah lama tidak digunakan.
Sedangkan Pertalite, Solar dan jenis lainnya tidak tercampur air.
Air tercampur BBM di dalam tangki penampung itu terjadi semenjak ada peristiwa Badai Seroja sehingga menyebabkan pompa rusak.
"Baru digunakan hari ini semenjak Badai Seroja lalu. Waktu Seroja pompanya rusak, kemungkinan ada air terendam," ungkapnya.
Baca juga: Peserta Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Membubarkan Diri dari Kawasan Patung Kuda
Menurut dia, tidak ada unsur kesengajaan dan sabotase sehingga murni kelalaian.
Pihak SPBU bertanggung jawab dan bakal memperbaiki tangki penampung BBM yang telah terendam air.
"Tadi SPBU buka pukul 10.00 Wita dan BBM yang keluar dari nozzle baru 129 liter," ungkap dia.
Kendati demikian, polisi masih akan mendalami kejadian tersebut.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.