Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengar Anggota DPRD Bilang 'Silakan Masuk secara Paksa', Massa Marah, Kericuhan Terjadi di Bengkulu

Kompas.com - 07/09/2022, 08:02 WIB
Firmansyah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Unjuk rasa yang digelar oleh gabungan mahasiswa di Kota Bengkulu menolak kenaikan harga BBM, berakhir ricuh, Selasa (6/9/2022).

Polisi mengamankan tujuh mahasiswa dan satu pelajar.

Baca juga: Daya Beli Berkurang 50 Persen Imbas Harga BBM Naik, 1.000 Buruh Karawang Demo ke Jakarta

Aksi awalnya berjalan normal di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu. Pengunjuk rasa berorasi bergantian secara tertib menolak kenaikan harga BBM.

Baca juga: Sempat Diamankan Saat Bentrok Demo Penolakan Kenaikan Harga BBM, 4 Orang Dipulangkan

 

Namun, tiba-tiba massa mendesak masuk gedung DPRD Provinsi Bengkulu.

Aparat kepolisian berusaha melakukan mediasi dan negosiasi agar tidak terjadi tindakan perusakan.

Namun, unjuk rasa menjadi ricuh saat salah seorang anggota DPRD Provinsi Bengkulu memancing kemarahan massa karena melontarkan pernyataan yang dianggap mahasiswa tendensius.

"Mahasiswa terprovokasi karena ada anggota DPRD melontarkan kata-kata, 'silakan masuk secara paksa'. Kontan pernyataan itu membuat mahasiswa marah, mendesak masuk, saling dorong dengan aparat polisi. Terjadi lempar botol minuman mineral, lalu saling pukul dengan polisi, terjadilah kericuhan," kata Yoan, utusan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Universitas Bengkulu.

Yoan mengatakan, kerusuhan mengakibatkan sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka.

Kapolres Bengkulu AKBP Andy Dadi mengatakan, awalnya polisi telah memberikan kesempatan kepada para peserta untuk bernegosiasi dengan anggota DPRD. Namun, mereka menolak dan tetap memaksa masuk.

"Ada tujuh mahasiswa dan satu pelajar yang kita amankan, karena kedelapan orang ini melakukan provokasi serta pelemparan saat aksi terjadi. Namun, saat ini semua telah dilepas," kata Andy.

"Sudah dibebaskan mereka telah membuat surat pernyataan," kata Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Welliwanto Malau menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com