Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Truk Muatan Batu Nisan Terbalik di Jalan Turunan, Rem Blong hingga Tewaskan 4 Korban

Kompas.com - 06/09/2022, 13:57 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Polisi mengungkap kronologi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan truk terbalik hingga menewaskan empat orang di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Insiden tersebut terjadi di Kampung Wangga, Desa Laindeha, Kecamatan Pandawai pada Jumat (2/9/2022) sekitar pukul. 20.00 WIB.

Baca juga: Sebuah Truk Terbalik di Sumba Timur, 4 Orang Tewas dan 5 Terluka

Kronologi kecelakaan

Peristiwa bermula saat truk bernomor polisi ED 8650 B itu berangkat dari Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat menuju Kabupaten Sumba Timur.

Pengemudi truk bernama Frederik Weri Tana (35) diketahui membawa delapan penumpang.

Sebelumnya, mereka sempat membeli lima buah batu nisan di Desa Tanarara, Kecamatan Matawai La Pawu, Kabupaten Sumba Timur.

Proses pemindahan batu nisan berukuran sekitar 1,6 meter dan panjang sekitar 2,6 meter ke dalam truk pun dibantu oleh masyarakat sekitar.

Selanjutnya, lima batu nisan yang dibeli seharga Rp 6 juta itu hendak dibawa dengan truk menuju ke Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat.

Namun, setelah menempuh tiga jam perjalanan, truk melewati jalanan yang menurun tajam di Kampung Wangga, Desa Laindeha, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur.

Sopir truk warga Kampung Rada Mata, Desa Bodo Hulla, Kecamatan Lamboyapun itu hilang kendali karena diduga mengalami rem blong.

Kondisi korban

Akibat kejadian itu, satu penumpang bernama Dami Yanus Bora Djawa tewas di tempat kejadian.

Dua orang lainnya, yakni Kode Bora dan Yelo Bora, meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Sedangkan Oskar Kedu Moto, meninggal di Rumah Sakit Kristen Lindimara Waingapu.

Sementara dua penumpang yang mengalami luka berat yakni Yusup Tadu Bili dan Agus M Kabuku.

Keduanya menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Kristen Lindimara Waingapu.

Sedangkan, tiga orang yang mengalami luka ringan, yakni Frederik Weri Tana, Ruben Rina Mawo dan Laro Ledi.

Mereka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umbu Rara Meha Waingapu.

Baca juga: Truk Terbalik dan Menewaskan 4 Orang di Sumba Timur Ternyata Memuat 5 Batu Nisan

Penyebab kecelakaan

Kepala Kepolisian Resor Sumba Timur Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fajar Widyadharma Lukman mengatakan, penyebab kecelakaan karena rem blong saat melintasi jalan menurun yang terjal.

Saat kecelakaan, sopir yang memiliki SIM B1 itu tak membawa surat tanda nomor kendaraan (STNK).

"Sopir dalam keadaan sadar dan mengalami luka lecet pada tangan bagian kanan, luka lecet pada bahu kiri dan bengkak atau memar pada pinggang bagian kiri," ungkap Fajar.

Saat tiba di jalan menurun tajam di Kampung Wangga, Desa Laindeha, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, sopir tidak dapat mengendalikan kendaraan.

"Truk Mitsubishi tersebut terbalik pada ujung tikungan menurun sebelah kanan," kata Fajar.

Polisi telah meminta keterangan dari sejumlah pihak terkait insiden tersebut.

"Setelah menjalani perawatan medis, sang sopir mengamankan diri di Sat Lantas Polres Sumba Timur," ujar Fajar.

Saat ini kasus kecelakaan truk yang menewaskan empat orang itu masih didalami kepolisian.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor Andi Hartik, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com