KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih mendalami kasus kecelakaan truk yang menewaskan empat orang.
Kepala Polres Sumba Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fajar Widyadharma Lukman mengatakan, selain memuat warga, truk itu juga mengangkut batu kubur atau nisan berukuran besar.
Fajar menuturkan, kejadian itu bermula ketika mobil truk dengan nomor polisi ED 8650 B, yang dikemudikan Frederik Weri Tana (35), berangkat dari Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat menuju Kabupaten Sumba Timur, Jumat (2/9/2022).
Baca juga: Sebuah Truk Terbalik di Sumba Timur, 4 Orang Tewas dan 5 Terluka
Sejak siang hingga sore, mereka berada di Desa Tanarara, Kecamatan Matawai La Pawu, Kabupaten Sumba Timur.
“Sopir dan para korban ke tempat penjualan batu kubur (nisan),” kata Fajar, kepada Kompas.com, Senin (5/9/2022).
Mereka lalu membeli lima nisan yang berukuran lebar sekitar 1,6 meter dan panjang sekitar 2,6 meter dengan harga Rp 6 juta.
Baca juga: Akhir Perjalanan Spesialis Begal Payudara di Sumba Timur, Terbongkar Usai Cabuli Siswi di Kelas
Selanjutnya, sopir dan para korban dibantu masyarakat sekitar, memuat batu kubur yang akan dibawa ke Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, dengan truk itu.
Setelah tiga jam perjalanan atau tiba di jalan menurun tajam di Kampung Wangga, Desa Laindeha, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, truk mengalami rem blong sehingga sopir tidak dapat mengendalikan kendaraan.
"Truk Mitsubishi tersebut terbalik pada ujung tikungan menurun sebelah kanan," kata Fajar.
Satu penumpang bernama Dami Yanus Bora Djawa tewas di tempat kejadian. Dua orang lainnya, yakni Kode Bora dan Yelo Bora, meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sedangkan Oskar Kedu Moto, meninggal di Rumah Sakit Kristen Lindimara Waingapu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.