Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Monumen Pers Nasional Solo, Saksi Lahirnya Radio Pertama Pribumi dan Berdirinya PWI

Kompas.com - 04/09/2022, 11:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Monumen Pers Nasional menjadi saksi lahirnya radio pribumi pertama, cikal bakal RRI, dan berdirinya organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 1946.

Hiruk-pikuk kendaraan berlalu lalang seolah tak menggoyahkan ketekunan tiga pria yang berdiri memandang sebuah papan pengumuman berbahan aluminium dilapis kaca.

Ukuran papannya sekira panjang 4 meter dan lebar 1 meter, ditopang oleh tiga kaki besi setinggi pinggang orang dewasa.

Papan pengumuman dilengkapi sebuah kanopi dengan bagian atap bergelombang. Di dalam papan berlapis kaca tadi terpampang lembaran-lembaran aneka artikel dari empat media cetak terbitan lokal dan nasional.

Baca juga: Di Monumen Pers Nasional, Tersimpan Jejak Dunia Pewartaan Indonesia

Di sudut paling kiri papan berkaca, tampak seorang pria bercelana pendek biru kaus putih polos dengan rambut hampir memutih menghiasi kepala.

Garis jejak kerutan penanda keriput mulai kelihatan di lengan dan sudut mata pria yang hanya beralas kaki sendal karet.

Sambil sekali-sekali membetulkan letak kacamata berlis hitam tebal yang terkadang melorot ke ujung cuping hidung, ia tampak takzim membaca artikel yang mengulas fluktuasi harga saham di Bursa Efek Indonesia.

Di sebelahnya, dengan perawakan tak jauh beda, ada seorang bapak berjaket merah kusam. Mulut sedikit menganga seolah terpana dengan berita kilas soal rencana gila salah satu orang terkaya dunia memindahkan manusia ke Planet Mars.

Baca juga: Lokananta, Lorong Waktu Sejarah Musik Indonesia, Masih Simpan Suara Asli Soekarno

Radio kambing yang tersimpan di Monumen Pers Solo Radio kambing yang tersimpan di Monumen Pers Solo
Kantung plastik kresek hitam yang sedari tadi digenggam erat dua jari tangan kirinya hampir saja jatuh terempas ke trotoar abu-abu. Tiga kali ia gelengkan kepala dan kali ini sambil mulutnya tak henti komat-kamit seperti sedang bicara sendiri.

Di ujung paling kanan, pria lebih muda, bercelana jins biru kaus kerah warna senada dan sepatu sneaker, beberapa kali tangan kirinya mengepalkan tinju ke udara.

Terdengar suara lumayan keras dari pelantang mini yang tersemat ke lubang kuping. Samar-samar terdengar suara mengentak musik tekno seperti hendak meloncat dari pelantang hitam yang terhubung dengan gawai canggih si pria muda yang tersimpan di saku celana.

Sepertinya si pria muda sedang menikmati musik jedag jedug kesukaannya sambil membaca artikel telaah pertandingan dua klub sepak bola ternama di negaranya Ratu Elizabeth II.

Baca juga: Sejarah Kabupaten Kepulauan Tanimbar

Begitulah keseharian di halaman depan Monumen Pers Nasional, sebuah gedung kokoh abu-abu empat lantai berdiri angkuh tepat di seberang bundaran yang mempertemukan Jl Gajah Mada dan Jl Yosodipuro, Kota Surakarta.

Papan layanan baca yang berdiri tegak di sayap kiri halaman depan Monumen Pers Nasional adalah sudut favorit warga untuk membaca koran gratis yang terbit di hari itu.

Membaca koran sendiri kini menjadi sebuah pemandangan langka ketika beragam informasi bisa didapat dengan mudah dalam hitungan sekejap lewat kemajuan teknologi digital dengan internet sebagai panglimanya.

Itu pula sebab, mengapa banyak industri pers media cetak gulung tikar dibuatnya.

Baca juga: Mengenal Pulau Rote: Sejarah Nama, Suku, Kondisi Geografis, dan Wisata

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com