Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Papeda, Makanan Khas yang Dihormati di Papua dan Maluku

Kompas.com - 03/09/2022, 20:35 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Papeda adalah makanan khas berbahan dasar sagu. Bentuknya mirip bubur, tapi teksturnya lebih kental dan lengket.

Makanan tradisional ini banyak ditemui Papua, Maluku, dan beberapa daerah di Sulawesi.

Bagi masyarakat di Papua dan Maluku, papeda bukan sekadar makanan. Bahkan, papeda dihormati dan disakralkan karena kerap dihidangkan dalam upacara-upacara adat.

Salah satunya, papeda kerap disajikan dalam upacara Watani Kame. Upacara itu digelar sebagai tanda berakhirnya siklus kematian seseorang. Nantinya, bagi relasi yang banyak membantu pada upacara Watani Kame akan mendapat papeda.

Baca juga: 3 Cara Membuat Papeda Kental dan Tidak Menggumpal

Di lokasi lain, tepatnya di Inanwatan, papeda wajib disuguhkan sewaktu upacara kelahiran anak pertama. Papeda biasanya disajikan bersama daging babi.

Adapun di Maluku, tepatnya di Pulau Seram, papeda dikenal sebagai sonar monne. Suku Nuaulu kerap menyantapnya.

Seperti di Papua, papeda juga dihadirkan dalam ritual, misalnya saat perayaan masa pubertas seorang gadis.

Di samping itu, masyarakat suku Nuaulu dan suku Huaulu juga memiliki mitos terkait papeda. Kepercayaan di sana, perempuan yang sedang dalam masa haid dilarang memasak papeda. Kala itu, mereka menganggap proses merebus sagu menjadi papeda merupakan tabu.

Baca juga: Uniknya Cara Makan Papeda, Harus Digulung Dulu

Penghormatan terhadap sagu

Masyarakat menganggap papeda sebagai makanan yang dihormati karena kuliner khas itu terbuat dari sagu. Bagi masyarakat adat Papua, sagu sangat dihormati.

Dikutip dari indonensia.go.id, dalam mitologi yang dipercaya masyarakat adat Papua, sagu diyakini sebagai penjelmaan manusia.

Bagi masyarakat Raja Ampat, Papua Barat, sagu dianggap sebagai sesuatu yang begitu istimewa.

Baca juga: Resep Ikan Kuah Kuning Khas Papua, Sajian Pelengkap Papeda

Oleh karena itu, sewaktu memanen sagu, mereka kerap mengadakan upacara khusus sebagai rasa syukur dan penghormatan terhadap hasil panen sagu yang melimpah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh keluarga.

Dilansir dari buku Kelezatan Kuliner Papua yang ditulis tim Litbang Kompas, banyak suku di Papua mengenal mitologi sagu yang dikisahkan sebagai penjelmaan manusia dengan beragam kisah dan nama.

"Sagu adalah inti dari berbagai ritual masyarakat adat di pesisir dan dataran rendah Papua," ujar antropolog, JR Mansoben, yang menjadi narasumber dalam tulisan tersebut.

Baca juga: 5 Olahan Sagu Khas Papua, dari Papeda hingga Es Cendol Sagu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com