Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarwad Perintahkan Anaknya Tembak Mati Saudara Kandungnya Sendiri, Korban Kerap Susahkan Keluarga

Kompas.com - 02/09/2022, 12:02 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tarwad (55) dan anak keduanya, Dirto (34) ditangkap anggota Polres Tegal, Jawa Tengah karena terlibat kasus pembunuhan.

Korban adalah Casbari (40) yang tak lain anak pertama Tarwad sekaligus kakak kandung Dirto.

Dirto diperintahkan sang ayah menembak kakaknya sendiri yang kerap membuat susah keluarga. Bahkan korban disebut kerap menganiaya ibu kandungnya sendiri.

Peristiwa penembakan yang menewaskan Casbari terjadi di rumah Tarwad di Desa Pedeslohor, Kecamatan Adiwerna, Tegal, Jawa Tengah pada Selasa (30/8/2022) malam.

Baca juga: Pria di Tegal Ditembak Mati Adik dan Ayahnya, Terungkap Korban Sering Bikin Susah Keluarga

Malam itu Dirto mendatangi kakaknya yang sedang berada di rumah sang ayah. Saat datang, Dirto membawa senapan angin.

Sementara sang ayah, Tarwad masih merantau di Bogor.

Dirto kemudian mengobrol dengan kakaknya. Selama ini hubungan mereka baik, sehingga sang kakak tak curiga saat adiknya membawa senapan angin.

Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafa'at mengatakan saat korban membelakangi Dirto, sang adik langsung melepaskan tembakan.

Baca juga: Pria di Tegal Ditembak Mati, Pelaku Ternyata Bapak dan Adik Kandung Sendiri

Setelah melihat sang kakak tersungkur, Dirto langsung kabur melarikan diri.

"Ketika korban membelakangi, saat itu juga tersangka menembak satu kali dari jarak 3 meter dan tepat mengenai kepala bagian belakang, dan tersangka langsung melarikan diri," kata Arie

Korban yang berlumuran darah langsung meminta tolong ke tetangga untuk dibawa ke RS. Sata itu korban sempat mengatakn jika ia ditembak adiknya sendiri.

Namun pada Rabu (31/8/2022) sekitar pukul 04.00 WIB, Casbari dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah, Adiwerna, Tegal.

Kurang dari 24 jam, polisi melakukan pengejaran. Dirto pun berhasil ditangkap saat sembunyi di wilayah Kecamatan Paguyangan, Brebes pada Rabu (31/8/2022) sekitar pukul 17.00 WIB,

Baca juga: Warga di Tegal Tewas Ditembak, Diduga Pelaku Adik Kandung

Dari hasil pemeriksaan, Dirto mengaku jika sang ayah pun terlibat merencanakan pembunuhan tersebut.

Tawad ditangkap pada Rabu malam pukul 19.00 WIB di tengah perjalanan menuju rumah.

Kapolres Tegal mengatakan diduga motif pembunuhan berencana itu dilatarbelakangi korban yang kerap menyusahkan keluarga hingga sering melakukan kekerasan fisik.

"Motif dari penembakan ini adalah akibat kekesalan Tarwad selaku orangtua korban, karena korban banyak merongrong atau menyusahkan orangtuanya," kata Arie.

"Sehingga dibuatlah rencana pembunuhan oleh Tarwad bersama Dirto yang merupakan anak kedua. Disepakati menghabisi nyawa korban dengan cara ditembak," sambung Kapolres.

Baca juga: Tiga Pasang Mahasiswa Digerebek Satpol PP Tegal Saat Berduaan di Kamar Kos Tengah Malam

Ia mengatakan, tersangka Tarwad memberikan uang kepada Dirto untuk membeli senapan angin seharga Rp 2,5 juta.

"Bapak Tarwad memberi uang Rp 6 juta untuk bagaimana melakukan pembunuhan berencana ini," kata Arie.

 

Korban dianggap menjadi beban keluarga

Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya bersama Kasatreskrim AKP Vonny Varizky saat menginterogasi dua tersangka pembunuhan berencana yang menewaskan anak/ kakak kandung di Desa Pedeslohor, dalam ungkap kasus di Mapolres Tegal, Kamis (1/9/2022).Kompas.com/Tresno Setiadi Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya bersama Kasatreskrim AKP Vonny Varizky saat menginterogasi dua tersangka pembunuhan berencana yang menewaskan anak/ kakak kandung di Desa Pedeslohor, dalam ungkap kasus di Mapolres Tegal, Kamis (1/9/2022).
Tawad mengaku menyesal, namun ia mengatakan jika anak pertamanya kerap menyusahkan keluarga.

"Penyesalan ada, masa manusia tidak ada penyesalan. Tapi anak pertama saya itu sudah sangat kelewatan," kata Tarwad, saat digelandang polisi dalam konferensi pers di Mapolres Tegal, Kamis (1/9/2022).

"Anak saya Casbari (korban), tingkahnya sudah kelewatan bahkan sejak usia 10 tahun. Semakin parah mulai usia 20 tahunan," ucap Tarwad.

Tarwad bercerita, semasa hidup korban menjual tiga motor keluarga tanpa izin. Korban juga kerap mengamuk karena permintaannya tidak dituruti.

Baca juga: Nelayan di Tegal Terancam Kehilangan Penghasilan Jika Harga BBM Subsidi Jadi Naik

"Kalau apa yang dimau tidak dituruti, maka marah dan hancur semua perabot yang ada di rumah," lanjut Tarwad.

Kini Tarwad hanya bisa menyesali perbuatannya. Ia merasa sedih telah membunuh anaknya sendiri.

"Terus terang saya dalam hati menangis, sangat sedih, Allahuakbar," tuturnya.

Sementara Dirto mengaku sedih karena kerap dicurhati sang ayah atas sikap kakak semata wayangnya itu. Awalnya ia tak berniat membunuh, namun hanya melukai.

"Niatnya hanya melukai, tapi kebablasan. Tapi saya bingung karena perintah orangtua. Enggak nurut gimana, mau nurut salah. Tapi saya juga kasihan orangtua disakiti terus sama Mas Bari (korban)," kata Dirto.

Baca juga: Harga Telur Ayam Ras di Tegal Tembus Rp 31.000 Per Kg

Dirto di hadapan polisi mengakui telah menembak sang kakak atas perintah ayahnya. Ia mengaku sempat dilema untuk menjalankan apa yang diperintahan atau tidak.

"Jujur pada saat dapat perintah, saya sangat bingung dan dilema. Disatu sisi saya paham jika apa yang dilakukan salah," ujar Dirto.

Dirto mengaku di sisi lain merasa kasihan kepada Tarwad karena selama ini sudah repot mengurusi kakaknya.

Dari tangan bapak dan anak tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya satu pucuk senapan angin serta 4 butir peluru.

Kedua tersangka dijerat pasal pembunuhan berencana, Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau minimal 20 tahun penjara.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tresno Setiadi | Editor : Ardi Priyatno Utomo), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Regional
Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Regional
Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Regional
DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

Regional
Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Regional
Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Regional
2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

Regional
Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Regional
Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Regional
Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Regional
Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Regional
Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com