Polisi: 2 Tersangka Mutilasi di Mimika Kenal dengan Para Korban

JAYAPURA, KOMPAS.com - Polisi terus mendalami peran dari para tersangka kasus mutilasi empat warga di Kabupaten Mimika, Papua, yang terjadi pada 22 Agustus 2022.

Hingga saat ini, sudah ada 10 orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Empat warga sipil dan enam merupakan oknum anggota TNI.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap para tersangka, diketahui ada dua tersangka, yaitu R dan RMH, yang mengenal para korban dan menawarkan senjata api.

Baca juga: Panglima TNI soal Kasus Mutilasi Mimika: 8 Prajurit Terlibat, 6 Sudah Tersangka

"Yang kenal (korban) itu si R dan RMH," kata Faizal saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (1/9/2022).

R saat ini sudah ditahan di Polres Mimika, sementara RMH masih dalam proses pencarian dan telah dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

Mengenai adanya kemungkinan para pelaku pernah terlibat kasus penjualan senjata api, Faizal belum bisa memastikan karena saat ini polisi bersama TNI tengah berusaha mengungkap kasus tersebut.

Baca juga: Jumlah Oknum TNI yang Terlibat Kasus Mutilasi Bertambah 2 Orang, Panglima TNI: Mereka Ikut Menikmati Uang

"Kami saat ini fokus melakukan pencarian (jenazah) dan melakukan penyidikan, kami belum ke arah sana," kata Faizal.

Diberitakan sebelumnya, empat warga menjadi korban pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Mimika, Papua.

Kasus itu terungkap setelah dua jenazah korban mutilasi ditemukan di lokasi yang tidak berjauhan, yaitu di Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, pada Jumat (26/8/2022) dan Sabtu (27/8/2022).

Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan, kasus tersebut bermula ketika para pelaku berpura-pura ingin menjual dua pucuk senjata api. Korban yang tertarik membeli, kemudian datang dengan membawa uang Rp 250 juta.

Namun, para pelaku kemudian membunuh korban dan memutilasinya. Pelaku lalu membawa kabur uang yang dibawa korban.

Presiden Joko Widodo memberi atensi pada pengungkapan kasus mutilasi tersebut. Presiden telah memerintahkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk membantu pengungkapan kasus tersebut.

"Saya perintahkan Panglima TNI untuk membantu proses hukum," ujarnya di Jayapura, Rabu (31/8/2022).