Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Ojol untuk Buang Bayi Aborsi, Wanita di Bandung Ditangkap Polisi

Kompas.com - 24/08/2022, 11:04 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Polisi telah mengamankan penumpang ojek online (ojol) yang hendak menguburkan janin hasil aborsi di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Penumpang ojol berinisial R (20) ini ditetapkan tersangka oleh kepolisian atas kasus aborsi.

Video pengemudi ojol yang menerima pesanan dari wanita tersebut pun sempat viral di media sosial terutama TikTok dan Instagram.

Baca juga: Cerita Ojol di Ciwidey Terima Orderan Kuburkan Janin Hasil Aborsi

Kronologi aborsi

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, pihaknya telah berkordinasi dengan unit PPA, sehingga langsung ditangani.

"Kami telusuri dan kami dapatkan penyelidikan dari mulai ojek online nya ini. Kemudian didapatkan lah identitas tersangka saudari R ini," kata Kusworo dikutip dari Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan fakta bahwa bayi tersebut benar hasil aborsi yang dilakukan R.

Kusworo menjelaskan, R mengugurkan kandungannya dengan meminum obat yang didapatkan dari Sukabumi.

"R juga merupakan Warga Kecamatan Kadupanda, Kabupaten Cianjur, dan TKP rencana pembuangan janin di Ciwidey," ungkap dia.

Atas perbuatannya, R ditetapkan tersangka dan dijerat pasal 246 KUHP, yaitu barang siapa mengugurkan kandungan diancam hukuman pidana penjara 4 tahun.

Kusworo menambahkan, pihaknya hanya mengamankan R lantaran memutuskan sendiri menggugurkan kandungannya.

"Yang memutuskan untuk mengugurkan, kemudian membeli obat-obatan pengugur kandungan, mengkonsumsi, sampai dengan niatan memanggil ojek online untuk menguburkan, ini adalah perbuatan saudari R," ucap dia.

Baca juga: Ditangkap Polisi, Sepasang Kekasih Menyesal Buang Bayi dan Minta Maaf ke Warga Salatiga

Imbuan kepada masyarakat

Kusworo mengimbau, kepada warga masyarakat untuk tidak berpacaran melebihi batas sehingga dapat mencegah terjadinya kasus serupa.

Dia bilang kalau sudah mampu, segeralah menikah, seandainya belum mampu, berpuasalah.

Menurutnya, jika terjadi kehamilan dikhawatirkan pihak laki-laki tidak mau bertanggung jawab dan perempuan belum bisa menopang finansial.

"Kalau misalkan ini tidak diindahkan, maka yang dikhawatirkan adalah seperti ini. Ketika sudah hamil, laki-lakinya enggak mau bertanggung jawab, si perempuannya juga tidak bisa menopang secara finansial, akhirnya memilih jalan pintas, yaitu mengugurkan dan melanggar pidana," katanya.

Ucapan terima kasih untuk pengemudi ojol

Kusworo menegaskan, mengucapkan terimakasih, kepada ojek online yang melaporkan hal ini kepada kepolisian.

"Seandainya ojek online ini tidak segera melaporkan ke kepolisian, belum tentu kami bisa mengungkap kasus ini dengan segera," ujar dia.

Dia pun membantah informasi di media sosial yang menyebut pengemudi ojol tersebut adalah polisi.

Pihaknya memastikan bahwa pengemudi tersebut memang benar berprofesi sebagai pengemudi ojol.

"Hanya saja karena diminta untuk menguburkan janin, ini yang bersangkutan tidak mau, keberatan, maka yang bersangkutan tersebut, mengantarkannya ke Polsek Ciwidey," tuturnya.

Baca juga: Buang Bayi di Tumpukan Sampah, Remaja di Parepare Ditetapkan sebagai Tersangka

Pengemudi ojol dapat orderan

Diketahui pengemudi ojol yang mendadak viral itu bernama Herna Ropana alias Opo (32).

Dia biasa beroperasi di Jalan Raya Kopeng arah Pasar Cibeureum, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Awalnya, dia menerima pesanan dari R pada Kamis (18/8/2022).

Namun, saat tiba di penyemputan, R membawa bungkusan plastik besar berwarna biru.

"Beberapa hari yang lalu terima orderan seperti biasa, wanita bawa barang, saya gak tahu kalau itu isinya apa," katanya ditemui Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Baca juga: Takut pada Orangtua Jadi Motif Sepasang Kekasih Buang Bayi di Teras Rumah

Saat itu, Opo tak merasa curiga dengan barang yang dibawa penumpangnya tersebut.

Barulah di perjalanan R bercerita bahwa dirinya mengalami keguguran dan meminta Opo membantu menguburkan bayinya.

"Jadi dia cerita habis keguguran, terus minta bantu untuk dikuburkan itu bayinya tapi saya menolak," jelas dia.

Sumber : Kompas.com (Penulis Kontributor Bandung, M. Elgana Mubarokah | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com