Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Husein Mutahar Selamatkan Bendera Pusaka, Cabut Benang Jahitan dan Pisahkan Kain Merah Putih

Kompas.com - 20/08/2022, 09:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sang Saka Merah Putih secara resmi dikibarkan untuk pertama kalinya saat Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta.

Bendera Merah Putih yang dikibarkan oleh Latief Hendraningrat dan Soehoed dijahit oleh Ibu Negara, Fatmawati.

Sang Saka Merah Putih yang dikenal sebagai benada pusaka itu tersebut terus berkibar sepanjang hari di tengah hujan peluru.

Aksi teror yang dilakukan Belanda terus meningkat. Ibu kota Republik Indonesia pun dipindahkan dari Jakarta ke Yogkarta.

Pada 4 Januari 1946, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta meninggalkan Jakarta dengan menggunakan kereta api.

Hatta dan keluarga sampai ke Pegangsaan Timur menjemput Soekarno menuju Yogyakarta. Kala itu, Sang Saka Merah Putih tak lupa dibawa dan dimasukkan ke dalam koper pribadi Soekarno.

Baca juga: Sosok Husein Mutahar, Ajudan Soekarno yang Juga Pencipta Lagu Hari Merdeka

Bendara Pusaka diselamatkan Husein Mutahar

Pada 19 Desember 1948, Belanda melancarkan agresi kedua. Presiden, Wakil Presiden dan beberapa pejabat tinggi ditawan oleh Belanda.

Saat Gedung Agung Yogyakarta yang dijadikan Istana Presiden dikepung Belanda, Soekarno memanggil ajudannya, Husein Mutahar.

Husein Mutahar lahir di Semarang, 5 Agustus 1916. Ia menjadi ajudan Soekarno sejak tahun 1947 saat Presiden melakukan kunjungan di Semarang.

Sebelum menjadi ajudan Soekarno, Mutahar menjadi ajudan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana III Mohammad Nazir di Semarang sejak tahun 1945.

Di saat genting, Soekarno menitipkan Sang Saka Merah Putih pada Mutahar. Di luar, Gedung Agung dihujani bom.

Baca juga: Menziarahi Pancasila, Husein dan Sukarno

Dalam buku Husein Mutahar, Pengabdian dan Karyanya diceritakan Mutahar sempat terdiam sejenak saat sadar tanggung jawabnya sangat besar yakni menjaga Bendera Pusaka.

Oleh Mutahar, Bendera Pusaka dipisahkan menjadi dua. Dalam benak Mutahar, jika Bendera Pusaka dipisahkan makan tidak dapat disebut bendera, karena hanya dua carik kain merah dan kain putih.

Dengan bantuan Ibu Perna Dinata, Mutahar mencabut benang jahitan yang menyatukan kedua bagian merah dan putih. Lalu dua carik kain itu diselipkan dalam dua tas terpisah miliknya.

Seluruh pakaian dan kelengkapan miliknya, kemudian dijejalkan di atasnya. Ia hanya berpikir bagaiamana cara agar Belanda tak menyita kain merah-putih itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com