Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Dianiaya Debt Collector Saat Menemani Istri Berobat di Rumah Sakit

Kompas.com - 19/08/2022, 14:50 WIB
Ahmad Riyadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Seorang pria di Balikpapan, Kalimantan Timur, mengaku menjadi korban penganiayaan sekelompok orang yang diduga debt collector, yang merebut paksa mobilnya.

Korban yang bernama Hasim (56) ini dianiaya di parkiran Rumah Sakit Restu Ibu Kamis (18/8/2022) sekitar pukul 15.30 Wita. Mobil Fortuner yang dimilikinya pun direbut paksa.

Kejadian tersebut bermula saat Hasim yang datang dari Salok Api Dara, Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ke Balikpapan untuk membawa istrinya berobat dan menjalani operasi empedu.

Baca juga: 2 Oknum Debt Collector di Jember Rampas Mobil Nasabah, Terungkap Saat Korban Menangis

Setelah menjalani serangkaian pengobatan, Hasim hendak membelikan obat untuk istrinya dengan menaiki mobil pribadinya, yakni Toyota Fortuner nopol DD 1311 MU.

Namun saat di parkiran rumah sakit, ia tiba-tiba didatangi oleh tiga orang pria berwajah sangar dan langsung mencoba merampas kunci mobilnya.

Hasim yang bingung pun mempertanyakan maksud dan dari mana sekelompok pria tersebut. Namun para pria tersebut belum mau menunjukkan surat tugasnya.

“Pas di parkiran itu datang tiga orang langsung merampas kunci saya. Saya tanya dari mana, dia nyuruh turun. Pas saya turun, dia cabut kunci saya terus dia buka kap mobil saya. Ya saya bilang enggak boleh Pak begitu, saya tanya dia dari mana, dia jawab kalau ini bukan mobil saya,” kata Hasim ditemui di Polresta Balikpapan, Jumat (18/8/2022).

Hasim masih menolak untuk menyerahkan kunci mobilnya, sementara sejumlah pria terus berdatangan dan mengelilinginya di area rumah sakit tersebut.

Apes bagi Hasim, saat dirinya menanyakan surat tugas atau surat keputusan kepada kawanan debt collector ini, ia justru mendapat tindakan kekerasan.

Baca juga: Polisi Razia Debt Collector di Kelapa Gading, Imbas Video Viral Penagih Utang yang Pukul Pemotor

“Terus saya tanyakan SK dia. Saya malah dikeroyok, saya dipiting, terus ada yang tarik saya dan kunci saya dibawa lari lalu saya diamankan di security dibawa ke samping langgar. Untuk jelasnya silakan lihat saja rekaman CCTV, di situ semuanya jelas,” bebernya.

Tak ingin terus berdebat, Hasim mengajak kawanan pria tadi untuk menemaninya membeli obat istrinya terlebih dahulu. Namun kawanan yang diduga debtcollector itu menolak dan terjadilah perebutan kunci mobil.

“Malah saya coba ajak dulu dia untuk beli obat karena istri saya lagi sakit. Tapi dia enggak mau, dia larang saya jalan. Akhirnya dia tarik saya turun dan disamping mobil itu saya dipiting. Kepala saya kena, terus jari saya kena kunci karena tarik-tarikan, sisanya saya enggak ingat, tapi lihat saja nanti di rekaman CCTV,” terangnya.

Hasim dimintai uang Rp 100 juta untuk melunasi cicilan mobil tersebut. Namun ia menolak lantaran proses penarikan harus melalui prosedur yang benar. Dirinya pun memiliki alasan mengapa mobilnya bisa menunggak hingga berbulan-bulan.

“Anak saya yang cicil, cicilannya itu sekitar 4 tahun di Sulawesi. Saya sudah bayar lama, sekitar satu tahunan saya bayar di sana. Nah setelah itu kantor di sana tutup, kami bingung mau bayar ke mana, padahal kami ingin bayar,” tuturnya.

Baca juga: Viral Video Pemotor Diancam dan Dipukuli Debt Collector di Kelapa Gading, Ini Cerita Korban

Ia pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Balikpapan. Setelah laporan, ia langsung dibawa visum ke rumah sakit sebagai bukti pendukung lainnya. Hasim tidak terima bahwa dirinya dituduh melakukan penggelapan mobil.

“Pas saya didatangi kemarin itu saya dituduh penggelapan mobil. Ya saya nolak, kan itu mobil surat-suratnya atas nama saya, kok malah dituduh mobil bodong,” tandasnya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, Kompol Rengga Puspo Saputro membenarkan adanya laporan tersebut.

Namun ia belum mau menjelaskan secara rinci lantaran saat ini anggotanya tengah melakukan penyelidikan dan menghimpun bukti-bukti yang ada.

“Ya saat ini kami lakukan penyelidikan dulu, pendalaman dulu terhadap laporan tersebut. Korbannya sudah kami mintai keterangan, ini saat ini masih kami dalami dulu untuk tindaklanjutnya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com