Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa Bumi Hangus Kenali, Saat Jambi Diincar Belanda karena Jadi Penghasil Avtur di Sumatera Masa Revolusi Fisik

Kompas.com - 17/08/2022, 10:26 WIB
Jaka Hendra Baittri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Tiga puluh sumur minyak menyembur-nyemburkan api ke arah langit. Peluru-peluru melesat, darah tumpah dan mesin pesawat tempur Belanda berdesing-desing di atas Jambi pada pada suatu siang di Desember 1948.

Pasukan kolonial yang dari jauh terlihat seperti titik-titik kecil dengan parasut di udara turun untuk menyerang. Peristiwa ini disebut Bumi Hangus Kenali Asam.

Peran penting Jambi pada masa Revolusi Fisik

Jambi pada Revolusi Fisik (1945-1950) sempat punya peran penting sebagai penghasil avtur atau bahan bakar pesawat satu-satunya di Sumatera.

Baca juga: Masjid Besar Rancaekek, Masjid Tua di Bandung Saksi Bisu Perang Kemerdekaan

Raden Soedarsono adalah satu elite yang memberi komando pada laboran atau pekerja laboratorium di Jambi untuk membuat avtur bermodal buku petunjuk teknis dari Bukittinggi.

Kompas.com menemui Puteri Soraya Mansur, guru SMAN 10 Batanghari Jambi yang sedang mengerjakan master thesis-nya di Magister Sejarah UGM soal permiri (Perusahaan minyak Republik Indonesia) di Jambi. Dia menyebutkan sedikit dari penelitiannya bahwa mengatakan Jambi satu-satunya yang menghasilkan avtur di Sumatera saat itu.

“Ada perintah pembuatan avtur dari Kolonel Suyono dari AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) Sumatera yang berpusat di Bukittinggi waktu 1947,” katanya.

Raden Soedarsono diberi buku teks pembuatan bahan bakar pesawat terbang yang dibuat oleh Jepang dan tetra etiloid untuk mempertinggi kadar oktan bahan bakar pesawat terbang.

Setelah berhasil menghasilkan 500 liter avtur, lalu diujicobakan Maret 1948 di lapangan Paal Merah atau Bandar Udara Sultan Thaha Jambi yang lama.

“Pilotnya waktu itu pilot dari Australia, dan pesawatnya juga pesawat Australia. Karena beberapa negara ada yang mendukung Indonesia untuk merdeka,” katanya.

Baca juga: Polda Jabar Musnahkan 50 Bom Sisa Perang Kemerdekaan, dari Granat hingga Roket

Raden Soedarsono melakukan percobaan bersama pekerjanya. Puteri menyebut ada 13 orang yang bekerja dengan Soedarsono sebagai staf pembuatan avtur. Di antaranya Sugiman yang memimpin laboratorium, Muhammad Ssbagai pembuat pabrik kilang minyak, Ewot dan Sutan Anwar.

Hatta yang akan berangkat ke luar negeri dengan pesawat pasti mampir ke Jambi untuk menembus blokade Belanda. “Sebab darat dan laut sudah diblokade oleh Belanda waktu itu,” katanya.

“Jadi kalau Bung Hatta mau terbang ke luar negeri dari Yogyakarta. Pesawatnya akan mampir ke Jambi untuk isi avtur lalu terbang ke Singapura, lalu ke Burma dan lanjut ke India,” katanya saat ditemui Kompas.com pada Jumat (12/8/2022), di bilangan Sipin Kota Jambi.

Bumi Hangus Kenali Asam saat Agresi Belanda Kedua di Jambi hancurkan 30 sumur minyak

“Belanda lama kelamaan tahu bahwa Jambi yang awalnya tidak dianggap penting, ternyata memproduksi avtur. Lantas Belanda berniat merebut Tanah Minyak yaitu Kenali, lalu Tempino dan Bajubang. Namun Raden Soedarsono merencanakan Bumi Hangus Kenali Asam,” katanya.

Baca juga: Sedang Tanam Pisang, Warga Temukan Granat Aktif Sisa Perang Kemerdekaan

Kompas.com menemui Puteri Soraya Mansur, guru SMAN 10 Batanghari Jambi yang sedang mengerjakan master thesis-nya di Magister Sejarah UGM soal permiri (Perusahaan minyak Republik Indonesia) di Jambi. Dia menyebutkan sedikit dari penelitiannya bahwa mengatakan Jambi satu-satunya yang menghasilkan avtur di Sumatera saat itu.KOMPAS.COM/JAKA HB Kompas.com menemui Puteri Soraya Mansur, guru SMAN 10 Batanghari Jambi yang sedang mengerjakan master thesis-nya di Magister Sejarah UGM soal permiri (Perusahaan minyak Republik Indonesia) di Jambi. Dia menyebutkan sedikit dari penelitiannya bahwa mengatakan Jambi satu-satunya yang menghasilkan avtur di Sumatera saat itu.

Informasi itu sampai cepat di telinga Soedarsono. Lantas dia merencanakan pembumihangusan sumber minyak di tiga tempat itu.

“Sebab waktu itu prinsipnya walaupun kita kalah dengan Belanda, setidaknya Belanda tidak dapat apa-apa,” kata alumni Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic' di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic" di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Regional
Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Regional
Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Regional
Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Regional
Soal 'Presidential Club', Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Soal "Presidential Club", Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Regional
Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Regional
Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Regional
Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Regional
7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com