Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Masjid Kauman Semarang, Dikepung Tentara Jepang karena Umumkan Kemerdekaan Indonesia

Kompas.com - 13/08/2022, 18:05 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Bagi warga Kota Semarang, Jawa Tengah pasti sudah tak asing dengan Masjid Agung Semarang, atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Kauman.

Masjid Kauman merupakan salah satu masjid tertua di Kota Semarang. Masjid tersebut dibangun pada 1743 hingga 1749.

Saat ini masjid yang berada di dekat Pasar Johar tersebut sudah menjadi bagian dari cagar budaya yang dilestarikan Kota Semarang.

Baca juga: Masjid Besar Rancaekek, Masjid Tua di Bandung Saksi Bisu Perang Kemerdekaan

Masjid Kauman juga tercatat menjadi satu-satunya masjid yang menyiarkan kemerdekaan Indonesia ketika masih dijajah oleh Jepang.

Takmir Masjid Kauman, Muhaimin mengatakan, Masjid Kauman merupakan salah satu tempat yang mengibarkan perang lima hari di Kota Semarang.

"Masjid ini menjadi satu-satunya yang menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945," jelasnya saat ditemui di Masjid Kauman, Sabtu (13/8/2022).

Dia menjelaskan, proklamasi kemerdekaan jatuh pada Jumat. Saat itu, para jemaah di Masjid Kauman sedang berkumpul untuk persiapan Shalat Jumat.

Tiba-tiba, satu pengurus masjid yang bernama dr Agus naik ke mimbar masjid Kauman untuk mengumumkan kemerdekaan Indonesia.

"Sebelumnya, dr Agus mendengar proklamasi kemerdekaan dari radio," ungkapnya.

Baca juga: Polda Jabar Musnahkan 50 Bom Sisa Perang Kemerdekaan, dari Granat hingga Roket

Berita soal pengumuman kemerdekaan Indonesia di Masjid Kauman cepat terdengar ke telinga tentara Jepang yang saat itu masih berjaga di Kota Semarang.

Keberanian dr Agus harus dibayar mahal, karena setelah peristiwa tersebut Agus dikejar-kejar tentara Jepang dan melarikan diri ke Jakarta hingga meninggal.

"Almarhum dr Agus juga meninggal di Jakarta," ucapnya.

Tentara Jepang selain mengejar dr Agus, juga mengepung jemaah yang berada di Masjid Kauman. Saat itu Masjid Kauman masih milik Bupati Semarang.

Baca juga: Sedang Tanam Pisang, Warga Temukan Granat Aktif Sisa Perang Kemerdekaan

"Tak lama setelah itu ada perlawanan dari rakyat Semarang yang dikenal dengan perang lima hari di Kota Semarang," kata Muhaimin.

Sebagai penghargaan atas peristiwa tersebut pada tahun 1952, Presiden RI pertama Ir H Soekarno menyempatkan diri hadir untuk melakukan Shalat jumat dan berpidato di masjid ini.

"Isi pidato Pak Soekarno berisi ucapan terimakasih karena Majid Kauman menjadi salah satu tempat untuk proklamasi kemerdekaan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com