Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kematian Guru TK di Lombok Barat, Mayat Ditemukan di Kamar Mandi, Dibunuh Mandor yang Beristri

Kompas.com - 12/08/2022, 13:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - R (29), seorang guru TK ditemukan tewas di kamar mandi rumahnya di BTN Citra Persada, Desa Medas, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB pada Jumat (29/7/2022).

Saat ditemukan ada luka lebam mayat di dada dan pipi korban. Sementara posisinya berada di pojok kamar mandi dengan posisi menunduk.

Selain itu gigi korban diketahui tanggal. Polisi menduga, R tewas dibunuh. Total ada 15 saksi yang telah diperiksa serta memeriksa CCTV yang ada di sekitar lokasi.

“CCTV kita hanya melihat lalu lintas beberapa orang saja di situ. Kita belum bisa menemukan peran dari pada orang yang melintas,” tutur Kapolresta Mataram, Kombes Pol Mustofa, Rabu (10/8/2022).

Baca juga: Pembunuh Guru TK di Lombok Barat Ditangkap Usai 12 Hari Pengejaran, Pelaku Sempat Kabur ke Ngawi

Terduga pelaku seorang mandor

Setelah 12 hari setelah pembunuhan, petugas berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan yakni S (41) pada Rabu (10/8/2022).

S ditangkap di Ngawi, Jawa Timur setelah polisi melakukan olah TKP dan menemukan nomor ponsel pelaku.

Dari penangkapan itu, polisi menangkap sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan seperti handphone, pakaian, serta satu unit sepeda motor.

Terduga pelaku merupakan mandor warga Taman Kapitan, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

Baca juga: Mandor Bunuh Guru TK di Lombok Barat, Diduga Masalah Asmara dan Diburu 12 Hari

Pembunuhan dilakukan pada 26 Juli 2022, dan mayat korban baru ditemukan pada 29 Juli 2022.

Dari hasil penyelidikan, S diketahui masuk rumah pada 26 Juli 2022 pada pukul 09.30 dan keluar rumah sekitar 10.00 waktu setempat.

Mengaku duda, padahal punya istri

Suasana tersangka terduga pembunuh guru TK saat digelandang di Mapolresta MataramKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Suasana tersangka terduga pembunuh guru TK saat digelandang di Mapolresta Mataram
Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa mengungkapkan, korban dibunuh oleh tersangka S (41) lantaran masalah asmara.

Ia mengatakan korban dan pelaku sudah sebulan terakhir berpacaran.

"Pelaku S dengan korban H atau R ini sudah ada kurang lebih 1 bulan terakhir memang ada hubungan, hubungan dalam artian ya dibilang pacar ya, pacar atau punya hubungan spesial," ungkap Mustofa dalam jumpa pers, Jumat (12/8/2022).

Saat berpacaran, korban dan pelaku melakukan hubungan badan. Hal tersebut membuat korban meminta pertanggungjawaban.

Baca juga: Motif Asmara di Balik Pembunuhan Guru TK di Lombok Barat, Pelaku yang Beristri Bohongi Korban dan Mengaku Duda

Mustafa mengatakan, pelaku mengaku sebagai duda kepada korban. Padahal kenyataannya, S telah memiliki istri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com