BANGKA, KOMPAS.com-Biaya transportasi udara menjadi penyumbang inflasi utama selama Juli 2022 di Kepulauan Bangka Belitung.
Angkutan udara memberi andil bulanan sebesar 0,662 persen, seiring kenaikan jumlah penumpang.
Hal ini terkonfirmasi dengan rerata Google Mobility Index kunjungan transit station pada Juli 2022 sebesar 38,5 persen meningkat dibandingkan Juni 2022 sebesar 30,0 persen.
Baca juga: Pemerintah Diminta Perlu Mewaspadai Peningkatan Inflasi
Kenaikan harga tiket pesawat juga disebabkan oleh kenaikan harga avtur global. Harga rata-rata avtur mengalami kenaikan sebesar 72,99 persen (ytd).
Kemudian selama periode Januari-Juli 2022 dampak perang antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan lonjakan harga energi global.
"Bangka Belitung pada Juli 2022 mengalami inflasi sebesar 1,05 persen (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,15 persen (mtm). Inflasi disebabkan peningkatan harga indeks kelompok transportasi, kelompok makanan, minuman dan tembakau dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung, Budi Widihartanto dalam keterangan tertulis, Senin (8/8/2022).
Secara tahunan, Bangka Belitung mengalami inflasi yang cukup tinggi yaitu 7,77 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,52 persen (yoy).
Baca juga: Inflasi Jateng Turun Tipis, Ganjar: Masih Belum Merasa Aman
Budi menuturkan, secara spasial, kedua kota sampel mengalami inflasi yakni Kota Pangkalpinang tercatat inflasi sebesar 1,01 persen (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,22 persen (mtm).
Inflasi Pangkalpinang ini didorong oleh kenaikan indeks harga komoditas angkutan udara, bahan bakar rumah tangga dan bahan makanan seperti bawang merah dan cabai merah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.