Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Latihan Kholidin, Atlet Parapanah Indonesia yang Gunakan Mulut untuk Bertanding, Gigi Sempat Berdarah

Kompas.com - 04/08/2022, 20:13 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Perjalanan atlet parapanah Indonesia, Kholidin, berlatih menarik busur panah mengunakan mulut dimulai sejak 2018 lalu.

Hal ini dibiasakan Kholidin sejak selesai melakukan amputasi tangannya karena infeksi setelah operasi patah tulang karena jatuh dari ketinggian 9 meter pada bulan Ramadhan 2017.

Selama prosesnya ini, Kholidin mengaku cukup berat dirinya memulihkan kondisi fisiknya. Mulai dari tidak bisa duduk hingga berjalan sempoyongan karena tak memiliki tenaga.

Keputusan Kholidin kembali memanah tanpa tangan dibantu oleh anaknya. Awalnya dia mengaku bingung memanah menggunakan apa.

"Saat itu, masih optimis masih bisa memanah dibantu anak saya. Untuk memasang anak panah kebusur, tapi saya bingung ini saya mau memanah pakai apa ? Saya lupa tangan saya sudah tidak ada," kata Kholidin, kepada Kompas.com, Kamis (4/7/2022).

Baca juga: Cerita Loyalitas dan Perjuangan Kholidin: dari Penjual Bubur Ayam hingga Sumbang Emas di ASEAN Para Games 2022

Saat itu, Kholidin mengaku memasrahkan semuanya kepada Allah SWT untuk memberikan jalan terbaik bagi dirinya agar bisa memanah kembali.

"Akhirnya Allah kasih jalan, bisa memanah lagi. Saya ikat stranger pakai tali sepatu terus saya coba pasang anak panahnya (pakai mulut), selama tiga minggu itu prosesnya," jelasnya.

Tak tanggung-tanggung selama pembiasan itu, Kholidin mengaku memiliki beberapa kendala. Salah satunya mulut terluka karena terlalu sering mendapatkan tekanan saat memanah.

"Dari situ saya mulai bangkit lagi, karena senangnya bisa nembak lagi. Saya sampai sulit bisa makan, karena gunakan gigi depan sakit minta ampun mungkin baru pertama kali," katanya.

"Saya pindahkan di gigi samping itupun berdarah. Saya coba lagi pakai gigi geraham sudah agak nyaman. Akhirnya balik lagi latihan serius," lanjutnya.

Selama proses itupun, Kholidin masih tetap berjualan bubur ayam dengan kondisi disabilitas tanpa tangan. Ia mengaku juga memerlukan adaptasi cukup berat. Sebab selama ini bisa gesit melayani pelanggan.

"Ndak bisa melayani pelanggan tapi saya biasakan. Adaptasi susah banget, kidal juga.  Latihan terus akhirnya sudah terbiasa ini masih buka. Karena training center saya serahkan ke keluarga saya dulu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Regional
Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com