SOLO, KOMPAS.com - Kisah di balik loyalitas dan perjuangan Atlet parapanah Indonesia, Kholidin, dalam mengharumkan ibu pertiwi saat gelaran ASEAN Para Games 2022.
Pria yang memiliki usaha bubur ayam Bang Udin, di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, mengaku kecintaan dengan olahraga panahan, yang mengantarkan dirinya bisa mendapatkan tiga mendali, yakni perunggu perorangan, perak mix team, dan emas double putra.
Perjalanan Kholidin sebagai atlet diawali pada 2015, saat dirinya diajak adiknya bermain anak panah. Sebab ia ingin berolahraga yang tidak menguras fisik di usia yang menginjak umur 40-an.
Baca juga: Kesan Atlet Thailand Main di ASEAN Para Games 2022: Ramah dan Murah Senyum...
Selama proses belajar panahan, Kholidin menceritakan pada 2016, kondisi tangannya masih normal dan belum mengalami disabilitas. Saat itu dirinya mengaku, sempat mengikuti perlombaan-perlombaan panahan dengan kondisi normal.
Akan tetapi, pada saat dirinya pulang kampung ke Pekalongan, pada Ramadhan 2017, terjadi kecelakaan yang mengakibatkan tangannya harus diamputasi.
"Saya jatuh dari ketinggian 9 meter saat memanjat pohon kelapa. Saat terjauh kondisi saya (bertanya) masih hidup atau tidak, posisi telentang. Saat itu kondisi tangan sudah patah banyak darah. Akhirnya dioperasi, kemudian mengalami infeksi dan harus diamputasi," cerita kepada Kompas.com, Kholidin, saat di Kota Solo, Kamis (4/8/2022).
Saat bercerita proses kehilangan bagian tubuhnya ini, Kholidin mengaku saat itu berada di ambang ketidakyakinan untuk meneruskan menjadi atlet panahan. Sebab, dirinya dihadapkan dua pertanyaan sulit yang harus segera diputuskan.
"Saya kaget, kenapa harus diamputasi akhirnya dirujuk ke Jakarta, untuk operasi. Kita diskusi cukup lama, hingga dokter menyerah semua keputusan di tangan kita. Pilihannya, ada tangan tidak ada nyawa, sama tidak ada tangan punya nyawa. Karena takutnya infeksi keorgan lain. Taruhannya nyawa," jelasnya.
Seusai melakukan operasi, Kholidin mengaku cukup berat dirinya memulihkan kondisi fisiknya. Saat itu, dirinya harus dibantuk untuk duduk, berdiri hingga memutuskan kembali memanah tanpa tangan.
Baca juga: Perjuangan Sapto Yogo Raih Emas ASEAN Para Games: 20 Meter Tahan Sakit, Jatuh Usai Finis
"Saat itu, masih optimistis masih bisa memanah dibantu anak saya. Untuk memasang anak panah ke busur, tapi saya bingung ini saya mau memanah pakai apa? Saya lupa tangan saya sudah tidak ada," katanya.
Saat itu, Kholidin mengaku memasrahkan semuanya kepada Allah, untuk memberikan jalan terbaik untuk dirinya bisa memanah kembali.
"Akhirnya Allah kasih jalan, bisa memanah lagi. Saya ikat stranger pakai tali sepatu terus saya coba pasang anak panahnya (pakai mulut), selama tiga minggu itu prosesnya," jelasnya.
"Dari situ saya mulai bangkit lagi, karena senangnya bisa nembak lagi saya sampai sulit bisa makan, karena gunakan gigi depan sakit minta ampun mungkin baru pertama kali. Saya pindahkan di gigi samping itu pun berdarah. Saya coba lagi pakai gigi geraham sudah agak nyaman. Akhirnya balik lagi latihan serius," lanjutnya.
Selama proses itu pun, Kholidin masih tetap berjualan bubur ayam dengan kondisi disabilitas tanpa tangan. Ia mengaku juga memerlukan adaptasi cukup berat. Sebab selama ini bisa gesit melayani pelanggan.
Baca juga: Bocoran Closing Ceremony ASEAN Para Games 2022: Presiden Dipastikan Datang hingga Dimeriahkan BCL
"Ndak bisa melayani pelanggan tapi saya biasakan. Adaptasi susah banget, kidal juga. Latihan terus akhirnya sudah terbiasa ini masih buka. Karena training center saya serahkan ke keluarga saya dulu," jelasnya.
Kholidin bercerita mulai melakukan traning center atau pemusatan pelatihan sejak Januari 2022, untuk persiapan ASEAN Para Games 2022.
Hingga akhirnya, jelang berkompetisi Kholidin mengalami cedera pada bahunya sehingga sedikit menganggu performance-nya.
"Posisi saya cedera lengan kiri, beberapa mendapatkan tindakan. Karena ini untuk Indonesia saya paksakan terus akhirnya dapat mendali," jelasnya.
Setelah mendapat raihan cukup menjanjikan, Kholidin berencana akan mengikuti kompetisi selanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.