Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kematian Kopda Muslimin Belum Diketahui

Kompas.com - 28/07/2022, 12:41 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kabar kematian Kopral Dua atau Kopda Muslimin dibenarkan oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irawan Anwar. Seperti diketahui Kopda Muslimin merupakan dalang penembakan terhadap istrinya sendiri pada Senin (18/7/2022).

"Iya benar," Jawa Irawan saat ditanya Kompas.com soal kematian Kopda Muslimin, Kamis (28/7/2022).

Berdasarkan informasi yang dia dapatkan Koda Muslimin yang sempat menjadi buron selama beberapa hari itu meninggal di Kabupaten Kendal.

"Meninggalnya di Kabupaten Kendal," kata dia.

Baca juga: Kopda Muslimin Ditemukan Tewas di Kamar oleh Ayahnya

Meski begitu Irawan mengaku belum mengetahui penyebab kematiannya Kopda Muslimin.

"Penyebabnya saya kurang tahu," imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi juga belum dapat memastikan penyebab kematian dari Kopda Muslimin.  Pihaknya masih akan terus melakukan penyelidikan terkait hal itu.

"Kemudian kita dari Inafis , kemudian dari POM kita melakukan olah TKP untuk memastikan meninggalnya korban yang nanti secara yuridis formal akan kita lakukan otopsi atas persetujuan keluarga atas penyebab kematiannya sendiri," paparnya. Dia akan menyampaikan penyebab kematian setelah hasil otopsi keluar.

Satu hari sebelum berita kematian Kopda Muslimin terdengar, Komandan Kodim (Dandim) 0733 Semarang, Letkol Inf. Honi Havana mengatakan tengah fokus melakukan penangkapan Kopda Muslimin.

"Sekarang fokus ke sana melakukan penangkapan Kopda Muslimin," jelasnya kemarin.

Dia memastikan, Kopda Muslimin bakal dipecat jika terbukti menjadi otak pembunuhan Rina Wulandari yangsaat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Pemecatan jika memang terbukti," imbuhnya.

Seperti diketahui, Kopda Muslimin diduga menjadi dalang percobaan pembunuhan dengan korban Rina Wulandari yang merupakan istrinya sendiri.

Kopda Muslimin memperintahkam empat orang eksekutor untuk melakukan percobaan pembunuhan dengan senjata api pada Senin (18/7/2022) yang lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com