Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga WN Asing yang Diamankan di Pulau Sebatik Kaltara Diperiksa, Kemungkinan Mereka Mata-mata Sangat Kecil

Kompas.com - 27/07/2022, 18:44 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Penyidik Kantor Imigrasi Nunukan Kalimantan Utara menilai, dugaan mata-mata asing yang dialamatkan pada 3 WN Asing yang diamankan Satgas Marinir Ambalat XXVIII di Pulau Sebatik, tidak ada bukti spesifik dan otentik.

Sejauh ini, bukti yang mengarah ke dugaan tersebut, hanya sebatas sejumlah obyek vital militer di galeri handphone mereka.

"Hasil penyelidikan kami atas dugaan mereka adalah mata-mata asing, kemungkinannya sangat kecil," ujar Kepala Seksi Intel dan Pengawasan Keimirasian (Kasinteldakim) Imigrasi Nunukan, Reza Pahlevy, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Ini Profil Warga Malaysia dan China Diduga Mata-mata yang Potret Obyek Vital di Nunukan Kaltara

Dalam pemeriksaan, penyidik mencoba memastikan beberapa hal, antara lain, apakah benar foto tersebut diambil secara sembunyi sembunyi, dan alasan pengambilan obyek militer tersebut.

Penyidik imigrasi sudah memetakan data diri dan identitas mereka, termasuk kebenaran bahwa mereka bekerja di kantor BUMN milik Perusahaan China Railway Construction Bridge Engineering Bureau Group South Asia Sdn Bhd, yang berkantor pusat di Tienjing, China.

Perusahaan asing tersebut, merupakan perusahaan yang membangun proyek kereta api cepat jurusan Jakarta–Bandung.

Reza mengatakan, ada beberapa jawaban yang cukup masuk akal dari para WNA.

"Misalnya, mengapa mengambil foto barble dengan posisi landscape dan mengarah ke radar TNI AL. Jawabannya, barble ada di posisi bawah, dan ada angle menarik di dekatnya, berupa bunga yang tumbuh di pot dari ban bekas. Tidak ada tujuan memotret radar," kata Reza.

Barble yang terbuat dari semen, dikatakan menarik perhatian WNA tersebut, karena biasanya, mereka hanya tahu barble besi.

Baca juga: Sejumlah Pengakuan Janggal 3 Warga Asing Diduga Mata-mata, yang Potret Obyek Vital di Kaltara

Selain itu, bangunan Indonesia semua memiliki ciri khas yang sama, dengan atap bentuk segitiga, di mana di China, sangat jarang bangunan dengan ciri khas tersebut.

"Secara logika, masuk akal saja penjelasan mereka. Tapi pemeriksaan masih terus dilakukan," tegasnya.

Tiga WN Malaysia dan China diamankan Satgas Marinir Ambalat XVIII di perbatasan Indonesia–Malaysia, di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (20/7/2022).

Mereka adalah, Leo Bin Simon (39) warga Jalan Batu 2 Apas 91000 Tawau, Sabah–Malaysia. Kemudian Ho Jin Kiat (40), beralamat di 26 Reservior Garden PH 1 38300 Kota Kinabalu, Sabah–Malaysia. Serta Ji Dong Bai (45), warga Provinsi Shanxi, China.

Satgas Marinir dalam keterangannya menyatakan, mereka menemukan sejumlah foto obyek vital dalam pemeriksaan yang dilakukan.

Baca juga: Soal Dugaan Spionase WNA di Kaltara, KSAL: Itu Bukan Intelijen

Kepala Kantor Imigrasi Nunukan, Washington Saut Dompak Napitupulu, mengungkapkan, ketiga WNA berangkat secara resmi dari Malaysia menggunakan kapal Kaltara Express, dan turun di pelabuhan Tunon Taka Nunukan, pada Selasa (19/7/2022).

Mereka dipandu seorang WNI bernama YF. Dan Sempat menginap di sebuah hotel di Nunukan.

Keesokan harinya, mereka lalu menyeberang ke Pulau Sebatik dengan alasan untuk survey rencana pembangunan jembatan penghubung Sebatik- Indonesia ke Tawau-Malaysia.

Di Sebatik, mereka memotret sejumlah obyek, antara lain, perkampungan masyarakat Lodres, Patok 3 Aji Kuning, PLBN Sebatik, dan daerah Somel di Sei Pancang yang merupakan kawasan militer TNI AL.

Hasil jepretan tersebut, ditemukan Satgas Marinir Ambalat XVIII saat pemeriksaan pelintas batas. Sehingga ketiganya diamankan dan diserahkan ke Kantor Imigrasi untuk proses lebih lanjut. "Foto-foto tersebut masuk dalam kategori titik rawan oleh TNI," jelas Washington.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com