Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Pengakuan Janggal 3 Warga Asing Diduga Mata-mata, yang Potret Obyek Vital di Kaltara

Kompas.com - 22/07/2022, 17:50 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Satgas Marinir Ambalat XXVIII di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), mengamankan tiga warga Negara Malaysia dan China, karena mendokumentasikan sejumlah obyek vital di perbatasan RI–Malaysia, Rabu (20/7/2022).

Ketiganya adalah, Leo Bin Simon (39) warga Jalan Batu 2 Apas 91000 Tawau, Sabah–Malaysia, Ho Jin Kiat (40), beralamat di 26 Reservior Garden PH 1 38300 Kota Kinabalu, Sabah–Malaysia. Serta Ji Dong Bai (45), warga Provinsi Shanxi, China.

Dalam pemeriksaan petugas Imigrasi Nunukan, ketiganya beralasan sedang melakukan surveo terhadap lahan yang menjadi salah satu lokasi dari rencana pembangunan jembatan penghubung antara Tawau Malaysia, dengan Pulau Sebatik Malaysia, dan Sebatik Indonesia.

Baca juga: Potret Obyek Vital di Perbatasan Indonesia–Malaysia, Tiga WNA Asal China dan Malaysia Diamankan TNI

Pernyataan ini disampaikan Kepala Kantor Imigrasi Nunukan, Washington Saut Dompak Napitupulu kepada awak media.

Washington menjelaskan, ketiga terduga mata-mata asing ini adalah menyurvei lokasi demi kelancaran pembanguan jembatan penghubung antara Malaysia dengan Pulau Sebatik

"Dalam denah plan pembangunannya, jembatan tersebut nanti dibuat bercabang. Satunya berujung di Sebatik wilayah Malaysia, dan satu lagi di Sebatik Indonesia," ujar Washinton Jumat (22/7/2022).

Sejauh ini, kata Washington, belum ada pemberitahuan resmi akan adanya proyek pembangunan jembatan yang dijadikan alasan oleh para warga China dan Malaysia tersebut.

Dia mengaku memang pernah ada isu bahwa Negeri Jiran hendak membangun jembatan sebagaimana yang diungkap 3 WNA itu.

Hanya saja, hal tersebut belum pernah ada pemberitahuan resmi, dan belum ada kontrak berjalannya pembangunan yang diketahui baik Malaysia maupun Indonesia.

Baca juga: TNI AL Tangkap 6 Orang Diduga Intelijen Asing di Kaltara

"Banyak kejanggalan yang masih butuh pendalaman. Kita terus melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap mereka," katanya lagi.

Sejumlah kejanggalan yang sementara ditemukan petugas Imigrasi, adalah mereka masuk ke Nunukan menggunakan visa wisata, yang jika melihat tujuan mereka seharusnya menggunakan visa kerja.

Selain itu, jika memang mereka hendak melakukan survei pembangunan antar-Negara, kedatangan mereka seharusnya memiliki izin dari otoritas setempat.

Lalu diagendakan untuk pendampingan secara resmi dari pemerintah Indonesia. Bukan melakukannya secara pribadi sebagaimana yang dilakukan ketiganya.

Lebih aneh lagi, mereka belum melakukan survei lokasi di wilayah Sebatik Malaysia, melainkan lebih dulu melihat obyek lokasi di Indonesia, yang menambah kecurigaan ada tujuan tertentu yang harus diungkap.

Baca juga: Kronologi TNI AL Tangkap 6 Orang Diduga Intelijen Asing di Kaltara

Pers rilis pengungkapan 3 WN Malaysia dan China yang diduga spionase asing oleh Imigrasi Nunukan. Mereka diamankan Satgas Marinir XVIII Ambalat di Pulau Sebatik akibat memotret sejumlah obyek vital militerKompas.com/Ahmad Dzulviqor Pers rilis pengungkapan 3 WN Malaysia dan China yang diduga spionase asing oleh Imigrasi Nunukan. Mereka diamankan Satgas Marinir XVIII Ambalat di Pulau Sebatik akibat memotret sejumlah obyek vital militer

"Banyak pengakuan yang masih butuh pembuktian. Kita juga masih meminta fisik kontrak kerjanya, tendernya seperti apa, dan mencoba memastikan kebenaran dari pengakuan mereka," lanjutnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Jawa Tengah

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Jawa Tengah

Regional
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Regional
Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Regional
Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Regional
Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Regional
Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Regional
Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Regional
Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Regional
Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Regional
Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Regional
TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

Regional
Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Regional
Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Regional
Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Regional
Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com