Seperti diberitakan sebelumnya, salah seorang saksi mata bernama Hari, menceritakan, dirinya sempat mengevakuasi seorang ibu yang sedang memeluk anaknya dalam kondisi meninggal dunia.
"Saya teriak tolong-tolong sambil bantu korban ada yang di rel kereta. Ada yang di pinggir, ada yang hamil, ada yang meluk anaknya. Saya hitung ada sembilan meninggal, yang selamat juga ada," kata Hari.
Baca juga: Sopir Odong-odong yang Ditabrak Kereta Masih Jadi Saksi
Sementara itu, Dirlantas Polda Banten Kombes Budi Mulyanto menegaskan, kasus itu langsung ditangani Polda Banten.
Pihaknya segera mengirimkan tim TAA untuk melakukan olah tempat kejadian lokal (TKP) kereta tabrak odong-odong di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kampung Silebu, Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.
"Kami langsung ke lokasi, tim TAA Polda Banten langsung melakukan olah TKP dengan menggunakan alat TAA 3D scanner untuk mengungkap kepastian penyebab terjadinya kecelakaan itu," katanya.
(Penulis : Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor : David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.