Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDN 5 Cikidang Sepi Peminat, Dua Kelas Tidak Ada Murid, Jumlah Guru Hanya Satu, Penjaga Sekolah Ikut Mengajar

Kompas.com - 26/07/2022, 13:09 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - SDN 5 Cikidang yang terletak di Kampung Pengkolan, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, kembali tak memiliki pendaftar tahun ini.

Pasalnya, sejak tahun lalu, tak ada orang tua calon murid yang mendaftarkan anaknya untuk bersekolah di SDN 5 Cikidang.

Bahkan, dalam 5 tahun terakhir, SDN 5 Cikidang tak pernah memiliki lebih dari 10 pendaftar untuk setiap kelasnya.

Menurut data, sekolah ini kini memiliki murid sebanyak 47 anak, dengan rincian, 26 murid kelas 6, 8 murid kelas 5, 5 siswa kelas 4, dan 8 siswa kelas 3.

Sedangkan untuk kelas 1 dan kelas 2 hingga saat ini masih belum ada murid.

Baca juga: Kisah SD Inpres Tommo II yang Siswanya Belajar di Lantai, Bangunannya Terancam Ambruk hingga Kekurangan Meja Kursi

Salah satu guru di SDN 5 Cikidang, Heti Suryati mengatakan bahwa sekolah tempatnya mengajar itu kalah bersaing dengan pesantren dan sekolah swasta berbasis keagamaan yang berdiri di sekitarnya.

"SDN 5 Cikidang berdekatan dengan pesantren dan MI. Kalau dulu warga Ciputri banyak yang bersekolah ke sini, tapi sekarang kan di sana sudah berdiri sekolah," kata Heti di SDN 5 Cikidang, Lembang, Senin (25/7/2022), dikutip dari jabar.tribunnews.com.

Tak hanya itu, SDN 5 Cikidang juga kalah pamor dengan SD negeri yang baru didirikan di wilayah tersebut.

Selain itu, Heti menjelaskan, orang tua saat ini juga mungkin enggan mendaftarkan anaknya di sekolah itu karena lokasi SDN 5 Cikidang cukup terpencil.

"Anak-anak sudah nyaman belajar di sini, cuma orang tua berpikir kalau murid cuma 1-2 orang ya mungkin mereka jadi khawatir anak mereka tidak punya teman," terangnya.

Baca juga: Komnas PA Pastikan Proses Hukum Pelaku Perundungan Bocah SD di Tasikmalaya Berjalan

Selain kekurangan murid, SD yang berdiri sejak tahun 1975 itu juga bermasalah dengan jumlah tenaga pengajar alias guru.

Heti mengungkapkan, SDN 5 Cikidang saat ini hanya memiliki dua orang guru, namun yang aktif mengajar hanya satu orang, sedangkan seorang guru lainnya jarang aktif karena masalah kesehatan.

Untuk menyiasati masalah minimnya tenaga pendidik, pihak SDN 5 Cikidang pun meminta penjaga sekolah untuk turut membantu mengajar.

"Di tengah kami kekurangan guru, ibu (Heti) juga akan pensiun. Jika di sekolah lain diisi guru PPPK, di sini tidak ada yang ikut padahal ada kuota 5 orang. Pernah punya tenaga honorer, tapi sudah pindah," ungkapnya.

Kepala Bidang SD, Dinas Pendidikan KBB, Dadang A Sapardan membenarkan bahwa SDN 5 Cikidang memang sepi peminat dalam dua tahun terakhir.

Baca juga: Kasus Bocah SD di Tasikmalaya Meninggal karena Perundungan Naik ke Tahap Penyidikan

"Penyebabnya, lokasi sekolah jauh dari perkampungan, ada MI negeri dan gurunya tinggal satu. Plt kepala sekolah juga sudah menyampaikan, sekolahnya kalah pamor dengan MI negeri," kata Dadang.

Dadang mengatakan, salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalah tersebut adalah menggabungkan SDN 5 Cikidang dengan SDN 1 Cikidang yang lokasinya berdekatan.

"Dengan begitu, bangunan SDN 5 Cikidang masih bisa digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar, tapi ini masih dalam pembahasan. Yang kami inginkan anak-anak di wilayah itu bisa sekolah semuanya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com