Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 2 Jenis Musim di Indonesia, Musim Hujan dan Musim Kemarau

Kompas.com - 23/07/2022, 15:43 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di antara 6° LU-11° LS dan 95° BT-141° BT dan membuat termasuk dalam wilayah beriklim tropis.

Negara yang beriklim tropis akan mengalami pergantian musim sebanyak dua kali, begitu juga dengan wilayah Indonesia.

Baca juga: Puncak Musim Hujan 2022 Sudah Lewat, Indonesia Masuk Masa Pancaroba

Seperti diketahui, iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama.

Baca juga: Penyebab Hujan di Musim Kemarau Sering Terjadi di Indonesia

Sedangkan musim adalah suatu peristiwa yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan keadaan iklim dan akan berubah dalam jangka waktu tertentu dalam setahun.

Baca juga: Hujan di Musim Kemarau, Ini Berbagai Fenomena Atmosfer yang Menjadi Penyebabnya

Wilayah Indonesia diketahui memiliki dua jenis musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.

1. Musim Hujan

Musim hujan adalah suatu peristiwa di mana terjadi peningkatan curah hujan di suatu wilayah yang kondisinya akan berubah dalam jangka waktu tertentu dalam setahun.

Pada daerah beriklim tropis, biasanya musim hujan terjadi pada bulan Oktober sampai bulan Maret.

Namun terkadang awal dan akhir waktu musim hujan juga mengalami peralihan, seperti lebih panjang atau pendek karena faktor tertentu.

Salah satu penyebab jatuhnya musim hujan adalah berhembusnya Angin Muson Barat.

Angin Muson Barat adalah angin yang berhembus dari Benua Asia ke Benua Australia melewati perairan dan samudra yaitu Laut China Selatan dan Samudra Hindia.

Sementara untuk mengenalinya, beberapa ciri dari musim hujan adalah sebagai berikut:

  • Meningkatnya curah hujan dalam kurun waktu tertentu dengan pola yang tetap.
  • Pada musim hujan, angin juga akan bertiup lebih lebih kencang dengan cuaca sering mendung.
  • Saat cuaca mendung akan ada awan tebal sehingga suhu bisa menjadi lebih panas.
  • Perubahan menuju musim penghujan juga bisa dilihat dari tingkat kesuburan tanah yang meningkat.
  • Saat hujan turun dengan deras sering kali diikuti dengan suara petir.

2. Musim Kemarau

Musim kemarau adalah suatu peristiwa di mana terjadi kekeringan karena penurunan curah hujan di suatu wilayah yang kondisinya akan berubah dalam jangka waktu tertentu dalam setahun.

Pada daerah beriklim tropis, biasanya musim kemarau terjadi pada bulan April sampai bulan September.

Sama seperti musim hujan, terkadang awal dan akhir waktu musim kemarau bisa mengalami peralihan, seperti lebih panjang atau pendek karena faktor tertentu.

Salah satu penyebab jatuhnya musim hujan adalah berhembusnya Angin Muson Timur.

Angin Muson Timur adalah angin yang berhembus dari Benua Australia ke Benua Asia melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun seperti Gurun Gibson, Gurun Australia Besar, dan Gurun Victoria.

Untuk mengenalinya, beberapa ciri dari musim kemarau adalah sebagai berikut:

  • Curah hujan lebih rendah dari 60 mm per bulan, bahkan akan semakin jarang hingga tidak turun hujan sama sekali.
  • Sinar matahari akan lebih terik pada siang hari dan tidak ada awan di langit.
  • Suhu udara akan meningkat semakin tinggi dan diikuti dengan kelembaban yang juga tinggi.
  • Musim kemarau yang panjang akan membuat berkurangnya air hingga tanah menjadi retak dan kering.
  • Pohon-pohon pada musim kemarau akan menggugurkan sebagian besar daunnya sebagai bentuk adaptasi.

Di antara kedua musim tersebut juga terdapat istilah musim pancaroba yang sebetulnya adalah masa transisi atau pergantian antara dua musim.

Waktu pancaroba terjadi baik pada peralihan musim kemarau menuju musim penghujan maupun musim penghujan menuju musim kemarau.

Ketika terjadi transisi biasanya akan ditandai dengan kemunculan perubahan cuaca yang yang cenderung tidak menentu, seperti angin yang berhembus sangat kencang dan terkadang diikuti dengan curah hujan yang relatif tinggi.

Sumber:
pusdik.kkp.go.id
gramedia.com
bobo.grid.id
sembirkadipaten.kec-prembun.kebumenkab.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com