Namun sang adik justru berkeliling mencari rumah ketua RT saat warga sedang tidur lelap karena sudah dini hari.
Saat sendirian, Bram berusaha tenang. Ia meminta dua pria pencuri anjing ini berlutut.
Pria yang mengaku berasal dari Timor akhirnya berlutut, sementara rekannya menolak dan memilih mengambil rokok sambil menarik pisau dari pinggang celananya.
Melihat gelagat yang membahayakan, Bram langsung memukul pria yang hendak mencabut pisau di bagian dada.
Bram sempat menampar keduanya dia bagian wajah. Lagi-lagi pria yang mengaku berasal dari Sabu Raijua mencabut pisau dan hendak menikam Bram.
"Saya berusaha tangkis dan merampas pisau itu," ujar Bram.
Saat itu Bram berusaha tenang karena selang beberapa saat, datang sepeda motor lain yang merupakan rekan kedua pelaku.
Baca juga: 3 Warga NTT yang Tewas Ditembak KKB di Papua Akan Dipulangkan ke Kampung Halaman
Kedua pria yang baru datang berlagak seperti warga sekitar yang hendak memberikan bantuan kepada Bram.
Namun, Bram curiga karena mereka membawa batu besar dan mengarahkan lemparan pada Bram.
Ketika dalam kondisi terjepit, Bram hendak kabur tetapi kunci sepeda motor miliknya ternyata dibawa sang adik saat mencari rumah ketua RT.
Bram kemudian memakai sepeda motor Honda Beat milik pelaku yang semula sudah disita. Ia kemudian meninggalkan sepeda motor miliknya.
Sambil memacu sepeda motor milik pelaku, Bram berusaha membangunkan warga dengan berteriak pencuri.
Baca juga: Pecah Ban, Minibus Terbalik di Jalan Trans Flores NTT, Begini Kondisi Para Penumpang
Rekan pelaku yang datang belakangan dengan sepeda motor, sempat mengejar Bram dan berusaha menyerang dengan parang dan pisau.
Mereka juga mengejar dengan sepeda motor sambil melempari Bram dengan batu.
Beruntung beberapa warga sudah berdatangan sehingga Bram pun luput dari serangan para pelaku.