Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Saat Tepergok Polisi, Pencuri Anjing Kabur Tinggalkan Motor karena Dikejar Warga

Kompas.com - 19/07/2022, 23:59 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Komplotan pencuri anjing di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tepergok warga saat beraksi pada Selasa (19/7/2022) subuh.

Para pencuri itu meninggalkan satu motor merek Honda Beat dengan nomor polisi DH 6208 KS saat dikejar warga. Tak cuma motor, pelaku meninggalkan kartu tanda penduduk (KTP), surat izin mengemudi (SIM), dan STNK.

Awalnya, para pelaku mencuri dua anjing milik Bendelina Haba Raja (52), warga Jalan Nainoman 4,Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Selasa subuh.

 

Saat ditemui di Polsek Maulafa, Bendelina mengaku terbangun akibat teriakan anjingnya. Bendelina mengikat dua anjingnya di depan rumah dengan rantai.

"Saya dengar teriakan anjing jadi saya bangun. Saya coba lihat dari kaca jendela karena saya takut keluar rumah," ungkapnya di Polsek Maulafa.

Bendelina melihat dua orang menggunakan sepeda motor menarik dua anjingnya.

Baca juga: Terdakwa Pembunuhan Ibu dan Anak di Kupang Dituntut Hukuman Mati

"Saya pantau dari kaca jendela, satu pelaku tampak dari belakang berpostur tubuh kurus dan tinggi. Mereka langsung kabur membawa dua ekor anjing saya," kata dia.

Bendelina hanya bisa diam dan membangunkan anak-anaknya menceritakan peristiwa ini.

Kepala Kepolisian Sektor Maulafa, Kompol Anthonius Mengga, membenarkan kejadian itu.

Anthonius menuturkan, saat para pelaku pulang membawa hasil curian, mereka bertemu anggota Polres Kupang, Abraham Kaat, yang melintas di sekitar jalur 40 Haukoto, Kelurahan Fatukoa.

Abraham mendapati dua pelaku yang menggunakan sepeda motor Honda Beat nomor polisi DH 6208 KS.

"Kedua pelaku membawa karung yang diduga berisi ternak anjing," kata Anthonius.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Regional
Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Regional
Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Regional
1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

Regional
Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com