Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 PMI Ilegal Asal Lombok Tengah Korban Kapal Tenggelam di Batam Dipulangkan

Kompas.com - 18/07/2022, 12:37 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Sebanyak 17 orang calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menjadi korban kapal tenggelam di Batam, dipulangkan hari ini, Senin (18/7/2022).

"Hari ini mereka sebanyak 17 orang korban kapal tenggelam di Batam, tiba di Bandara Lombok," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Tengah, Syamsul Rijal, Senin.

Syamsul menyebut, kepulangan 17 PMI tersebut difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

Baca juga: Cerita Pilu PMI Ilegal, Berutang Rp 10 Juta untuk Pergi ke Malaysia hingga Nyaris Tenggelam di Perjalanan

"Dari hasil koordinasi kami dengan BP2MI Mataram, memang mereka keterbatasan anggaran, jadi Pemda yang membiayai kepulangan mereka," kata Syamsul.

Nantinya, 17 PMI ini tidak akan langsung dipulangkan, namun akan terlebih dahulu dibawa ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk mendapatkan pembinaan.

Baca juga: Selamat Saat Kapal PMI Ilegal Tenggelam, Herman: Gelap Gulita di Tengah Laut, Kami Teriak Minta Tolong

"Mereka nanti setelah tiba di Bandara akan kita bawa dulu untuk dikasih arahan pembinaan, agar tidak melakukan perjalanan menjadi PMI ilegal," kata Syamsul.

Sementara itu, sebanyak 17 PMI tersebut yakni Jumawardan warga Desa Jelantik, Syapii warga Desa Tuduh, Arum, Amat dan Muh Zohir Abbas warga Desa Batujai, Yusup warga Desa Mangkung dan Denim warga Desa Tumpak.

Selain itu, juga ada Ariawan, Azharudin, Zulham, dan Arif Rahman Hakim warga Desa Batujangkih, Sagir, Muhammad Khanafi, Saiful Bahri dan Abdillah warga Desa Mekar Damai, Mahli Fikri warga Desa Pengembur dan Adi warga Desa Jago.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 30 calon PMI ilegal asal NTB mengalami kecelakaan perahu di Perairan Pulau Putri, Batam, pada 16 Juni lalu.

Dari insiden tersebut, sebanyak 23 orang di antaranya selamat dan 6 orang hilang. Sementara satu orang dinyatakan tewas dan ditemukan di perairan Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com