GARUT, KOMPAS.com - Total rumah yang terdampak banjir Garut mencapai 4.000 unit tersebar di 14 kecamatan. Kondisi ini membuat 150 warga mengungsi di tempat yang lebih aman.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, banjir ini disebabkan meluapnya Sungai Cimanuk dan Cipeujeuh akibat hujan pada Jumat (15/7/2022).
Banjir ini mengakibatkan sembilan rumah hanyut dan puluhan rumah lainnya rusak.
"Rumah yang rusak ada 43 unit," kata Rudy Gunawan, Minggu (18/7/2022).
Baca juga: Kepala BPBD Jabar: 3 Jam Sebelum Banjir Garut Ada Peringatan BMKG
Pemerintah Kabupaten Garut akan memberikan uang kerahiman sebesar Rp 50 juta kepada kepala keluarga yang rumah mereka hanyut terbawa banjir besar.
Selain karena rumah hanyut, warga juga akan diberi uang kerahiman lantaran rumah rusak.
"Uang kerahiman tersebut akan dieksekusi Senin besok supaya cepat," kata Rudy Gunawan setelah memantau lokasi bencana banjir di Garut, Minggu (17/7/2022).
Sementara itu, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, Pemkab Garut telah menetapkan status masa tanggap darurat bencana selama dua pekan, mulai 16 Juli 2022 hingga 29 Juli 2022.
"Setelah itu ada rehab rekondisi. Makanya, tadi untuk pengusulan juga kita pisahkan, untuk tanggap darurat berapa, untuk rehab rekonnya berapa," ucapnya.
Baca juga: Dampak Banjir Garut, Layanan Air Bersih bagi 15.000 Warga Terganggu
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.