BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengecek progress pembangunan bantuan rumah tapak bagi para korban banjir bandang di Garut akhir pekan kemarin.
Pembangunan rumah itu berasal dari donasi yang ia gagas melalui kerja sama tematik antara Dompet Dhuafa, Pemerintah Kabupaten Garut, dan komunitas Kitabisa.com. Rumah tersebut diberi nama RISA (Rumah Instan Sehat dan Aman).
RISA terwujud atas bantuan 3.235 netizen melalui Kitabisa.com. Kampanye tersebut berhasil mengumpulkan bantuan sebesar Rp1.265.173.854.
Ada tiga jenis bantuan pascabencana yang diberikan di Garut, yaitu bangunan rumah, Pelatihan Motivasi & Perencanaan Keuangan Micro Sederhana, serta modal bergulir.
"Alhamdulillah jika media sosial digunakan untuk positif bertemu dengan semangat kemanusiaan, istilah saya sila kedua pancasila, ternyata menggalang sumbangan untuk menolong mereka yang sedang kesusahan itu tidak susah," kata Ridwan di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Senin (5/6/2017).
(Baca juga: 92 Pengungsi Banjir Cimanuk Garut yang Keracunan Masih Dirawat)
Saat ini, bangunan rumah untuk korban bencana senilai Rp 952.173.854 itu telah hampir selesai. Sisa bantuan netizen lainnya diperuntukkan bagi perpustakaan dan peluang usaha di kawasan ini hingga mencapai kurang lebih Rp 100 juta.
RISA adalah bangunan konstruksi modern berjenis rumah tipe 36 sebanyak 12 unit. Rumah tersebut dibangun dengan konsep Preveb.
"RISA ini dibangun dengan konsep Preveb. Jadi pondasi dibangun duluan sehingga sisa bangungan lainnya tinggal disusun kayak lego," tutur Ridwan.
Istimewanya, pembangunan rumah ini menggunakan konsep yang ramah lingkungan yang juga menyertakan teknologi biodigester. Nantinya, biodigester itu akan memanfaatkan satu septic tank yang limbahnya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas.
(Baca juga: Banjir di Sulawesi, Puluhan Ribu KK Jadi Korban)
Selain di Garut, bantuan dari warganet juga disalurkan kepada korban bencana di Sumedang. Jumlah yang terkumpul dari warganet untuk warga Sumedang mencapai Rp203.127.636. Jumlah tersebut sebagian telah digunakan untuk kegiatan tanggap bencana.
Sementara penggunaan dana lebihnya akan diwujudkan dalam bentuk perpustakaan publik senilai Rp 118.127.636.