Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elpiji 3 Kg di Sumbawa Langka dan Mahal, Ini Langkah Pemkab

Kompas.com - 15/07/2022, 08:05 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Elpiji subsidi ukuran 3 kilogram di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), langka dan mahal. Pemerintah akan menertibkan jalur distribusi supaya elpiji subsidi itu tetap sasaran dengan harga yang semestinya.

Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Dedi Heri Wibowo mengatakan, langka dan mahalnya elpiji 3 kg disebabkan oleh faktor distribusi di wilayah Sumbawa.

Sebab, Dedi mengatakan, harga elpiji 3 kg di pangkalan masih sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp 16.500. Namun, di kalangan konsumen, harga elpiji naik menjadi Rp 28.000.

Baca juga: Kenapa Harga Elpiji Semakin Mahal, Sementara Ekonomi Keluarga Menurun

"Yang bermain ini pengecer dengan pangkalan. Pengecer keliling jual dengan harga tinggi sampai Rp 28.000. Kami sudah sidak dengan aparat, camat, kades. Jangan sampai ada kecurangan lagi," ungkap Dedi di Kantor Bupati Sumbawa, Kamis (14/7/2022).

Sementara itu, untuk mencegah kelangkaan, pihaknya akan menutup jalur distribusi. Hal ini supaya penyaluran elpiji subsidi menjadi tepat sasaran.

"Kami mencoba penyaluran distribusi tertutup," kata Dedi.

Baca juga: WNA di Sumbawa yang Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh

Upaya ini akan dimulai dari distribusi di pangkalan melalui pendataan. Menurut Dedi, ada dua yang berhak menerima elpiji subsidi 3 kg, yaitu rumah tangga miskin dan UMKM yang pendapatannya di bawah Rp 30 juta per bulan.

Dedi menyebut, penyebab kelangkaan elpiji subsidi ini karena masih banyak pengusaha di Sumbawa yang menggunakannya.

"Karena bagi yang melanggar, tidak dikenakan sanksi. Itulah kenapa banyak oknum menggunakan itu padahal bukan haknya," ujar Dedi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com