Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Dipecat, Rektor PTS di Lampung Diduga Sebar Kabar Disandera

Kompas.com - 14/07/2022, 16:50 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Seorang rektor perguruan tinggi swasta (PTS) di Bandar Lampung diduga menyebarkan kabar disandera di ruangannya.

Pihak kampus menyebut rektor tersebut telah diberhentikan pada Kamis (14/7/2022).

Kabar bohong yang tersebar itu menyebutkan Rektor Institut Maritim Prasetya Mandiri (IMPM) Bandar Lampung bernama Capt. Willem Nikson Sitompul disandera pada Kamis siang.

Baca juga: Istri Anggota DPR RI Laporkan Balik Karyawan Restoran di Labuan Bajo Atas Perbuatan Tidak Menyenangkan dan Sebar Hoaks

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah personel kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah berada di lokasi.

Lokasi kampus yang berada di Jalan Dempo, Kecamatan Kedaton tersebut dalam kondisi lengang, hanya ada sejumlah pegawai dan petugas keamanan.

Perwakilan kampus IMPM, Bambang mengatakan kabar tersebut adalah hoaks.

"Itu tidak benar, itu hoaks. Ruang rektor tidak terkunci, rektor bebas aksesnya ke mana-mana," kata Bambang ditemui di lokasi, Kamis siang.

Baca juga: Sakit Hati Dipecat, Pelaku Rampok Alfamart di Senen Sambil Curhat ke Korban yang Disandera

Bambang mengatakan, pihak kampus juga terkejut ketika aparat kepolisian datang dan menyebut ada dugaan penyanderaan rektor.

"Bisa dilihat sendiri rektor kita ada di ruangannya sendiri pegang kunci sendiri, beliau bisa keluar ke sana kemari. Itu hoaks," kata Bambang.

Bambang menyebutkan, Capt. Willem sebenarnya sudah diberhentikan sebagai rektor.

"Ada masalah internal antara kampus dengan rektor tersebut. Sudah dinonaktifkan," kata Bambang.

Sementara itu, Kapolsek Kedaton Komisaris Polisi (Kompol) Atang Samsuri mengatakan, sempat menerjunkan beberapa personel setelah ada laporan terkait dugaan penyanderaan tersebut.

"Kita sudah ketemu dengan yang bersangkutan, ternyata memang tidak ada (penyanderaan)," kata Atang.

Baca juga: 10 Anggota Polisi di Jambi Disandera Warga yang Tuntut Pembebasan 15 Penambang Ilegal

Atang mengatakan, laporan itu disampaikan oleh kuasa hukum rektor IMPM Bandar Lampung tersebut.

"Ada masalah internal kampus sehingga terjadi salah paham," kata Atang.

Klarifikasi Rektor IMPM

Capt. Willem memberikan klarifikasi terkait dugaan penyanderaan yang disebutkan disebar oleh dirinya itu.

Menurut Willem, dia menghubungi pengacaranya bahwa dia tidak diperkenankan keluar dari lingkungan kampus sebelum menyelesaikan masalah internal dengan yayasan.

"Saya tidak boleh keluar ruangan, sehingga ada rasa tidak nyaman, jadi saya hubungi kuasa hukum untuk meminta bantuan polisi," kata Willem.

Baca juga: Beredar Kabar 63 Sepeda Motor Hilang Saat Peringatan HUT Medan, Polisi: Hoaks

Dia mengatakan, pihak kampus tidak memperkenankannya keluar sejak pukul 10.00 WIB.

Willem membenarkan ada masalah internal antara dirinya dengan yayasan. Bahkan, dia sudah tidak menerima gaji sejak tiga bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com