BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Dago Bengkok, Kota Bandung, bisa mengubah sampah menjadi berkah. Tepatnya di RW 01 Dago Bengkok, Ciumbuleuit.
Lewat Program Kang Pisman (Kurangi Pisahkan Manfaatkan), warga di Dago Bengkok bisa mengurangi sampah hingga 2,5 ton.
Total 2,5 ton ini diubah atau diserap menjadi produk baru. Jumlah ini diyakini akan terus bertambah.
Baca juga: Sebabkan Banjir, Sampah Sedimentasi di Sungai Ronggolawe Semarang Dikeruk dan Dibuang ke Madukoro
Ketua Kelompok Swadaya Mandiri TPS-3R Hedy Wibowo mengatakan, sejak 2019, masyarakat, khususnya di Kelurahan Ciumbuleuit sudah kompak mengolah sampah.
Kemandirian warga dalam mengolah sampah berhasil menekan hingga 40 persen jumlah sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Di TPS-3R ini, sampah rumah tangga dan restoran di wilayah Ciumbuleuit dibagi menjadi tiga. Yakni organik, non organik, dan residu.
Sedangkan sampah organik dan non organik diolah menjadi produk bernilai ekonomis seperti pupuk.
"Sampah residu dibuang kembali. Namun, 40 persen jumlah sampah keseluruhan berhasil kita tekan. Jadi, tidak langsung dibuang ke TPA," ujar Hedy.
Petugas TPS-3R Dago Bengkok setiap hari melakukan pengangkutan sampah ke rumah-rumah warga. Hasilnya, 6 ton sampah terkumpul dalam sepekan.
Dari jumlah tersebut, sekitar 2,5 ton berhasil diserap menjadi produk baru. Angka ini juga diyakini terus bertumbuh, sehingga 100 persen persoalan sampah di kewilayahan bisa selesai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.