SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Jawa Tengah mulai melakukan pengerukan Sungai Ronggolawe setelah terjadi sedimentasi dan tercemar karena sampah.
Pengawas Drainase DPU Kota Semarang Ridho Dwi Setiawan mengatakan, pengerukan sedimentasi akan dilakukan sepanjang 100 meter.
"Pengerukan tersebut akan dilakukan selama satu minggu dari arah selatan ke arah utara," jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (13/7/2022).
Baca juga: Banyak Sampah, Sungai Ronggolawe Semarang Tercemar dan Jadi Dangkal
Untuk tingkat kedalaman pengerukan akan dilakukan sedalam 2 meter. Pengerukan tersebut juga untuk mengantisipasi membludaknya air sungai.
"Kalau hujan deras ini bisa berpotensi air sungai membeludak kalau tidak dikeruk," kata dia.
Selanjutnya, sampah hasil sedimentasi dari Sungai Ronggolawe tersebut akan dibuang ke daerah Madukoro. Pengurukan sudah dimulai sejak Selasa (12/7) kemarin.
"Kemarin sudah tujuh truk, ini sudah jalan sekitar tiga truk. Nanti sedimennya akan dibuang di daerah Madukoro," terang Ridho.
Baca juga: Kisah Para Pelapak Buku Legendaris Sejak Tahun 1990-an di Stadion Undip Semarang
Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Semarang Barat, Kota Samarang, Jawa Tengah mengeluhkan soal banyaknya sampah di Sungai Ronggolawe.
Salah satu warga Semarang Barat, Sujatmiko mengatakan, sampah-sampah yang menumpuk di Sungai Ronggolawe membuat sungai tersebut tercemar.
"Misal kalau hujan sampah-sampah pada ke permukiman warga karena jadi dangkal," jelasnya saat ditemui Kompas.com, beberapa waktu yang lalu.
Kepala Seksi Pembangunan Kecamatan Semarang Barat Supriyanto membenarkan jika di Sungai Ronggolawe banyak sampah.
"Hal itu menimbulkan sedimentasi atau endapan di sungai tersebut," ujarnya.
Menumpuknya sampah sedimentasi yang berada di Sungai Ronggolawe, Kecamatan Semarang Barat berdampak pada naiknya air sungai hingga ke permukiman warga.
"Kita sudah meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk melakukan pengerukan sampah sedimentasi," tambah Supriyanto.
Menurutnya, sedimentasi tersebut berdampak pada pencemaran lingkungan. Sehingga waktu hujan banyak kotoran yang menumpuk.
"Penumpukan kotoran tersebut salah satunya kiriman dari wilayah atas seperti Manyaran dan Bongsari," ungkapnya.
Sehingga, lanjutnya, ketika hujan deras kotoran tersebut terbawa arus sungai sehingga menyebabkan pengendapan sedimentasi di wilayah Sungai Ronggolawe.
"Pengendapan tersebut mencapai 2 meter dari permukaan dasar tanah sungai," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.