Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Nelayan Karimun Jadi Korban Tabrak Lari Kapal Penampung Ikan, Kok Bisa?

Kompas.com - 11/07/2022, 21:43 WIB
Hadi Maulana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KARIMUN, KOMPAS.com – Sebuah perahu nelayan tenggelam setelah dihantam oleh kapal penampung ikan di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (8/7/2022) malam.

Kecelakaan laut tersebut terjadi di perairan Desa Tanjung Pelanduk, Desa Tjombol, Kecamatan Sugie Besar, Kabupaten Karimun.

Komandan Lanal Tanjung Balai Karimun (TBK) Letkol Laut (P) Joko Santosa melalui sambungan telepon membenarkan kejadian tersebut.

Baca juga: Bupati Kepulauan Seribu: Pulau Panjang Lebih Murah Dicapai dengan Helikopter Ketimbang Kapal

Joko mengatakan, perahu nelayan jaring tenggiri itu dinakhodai oleh Sunardi dan seorang ABK bernama Kamin.

Sebelum ditabrak, jaring satu utas milik mereka lebih dulu mengenai kapal penampung ikan tersebut.

"Sebelum ditabrak, jaring kapal tenggiri ini lebih dulu mengenai kapal penampung ikan. Hal ini terjadi karena kapal tersebut melintas di wilayah yang banyak nelayan sedang menjaring ikan," kata Joko, Senin (11/7/2022).

Joko menjelaskan bahwa sejumlah nelayan di wilayah tersebut sempat memberikan lampu isyarat dengan senter agar kapal penampung ikan tidak melewati area tangkap mereka.

Hanya saja, kapal penampung ikan itu tidak merubah haluan dan tetap melintasi area tangkap nelayan.

Akibat tindakan kapal penampung ikan itu, kata Danlanal, perahu nelayan yang dinahkodai Sunardi ditabrak dan langsung karam.

"Para nelayan sudah memberi kode, namun kapal penampung justru menabrak bagian belakang kapal nelayan. Beruntung, kedua nelayan berhasil lompat menyelamatkan diri," jelas Joko.

Usai menabrak, kapal penampung ikan melarikan diri dengan menambah kecepatan serta mematikan lampu kapal.

Sementara dua nelayan yang melompat ke laut diselamatkan oleh sejumlah nelayan dan dievakuasi dengan cara ditarik oleh nelayan lainnya ke Desa Keban.

"Sunardi dan Kamin berhasil ditolong nelayan terdekat, kerugian mereka ditaksir mencapai puluhan juta," kata Joko.

Baca juga: Kapal Klotok Tenggelam di Sungai Martapura, Seorang Motoris Hilang

Joko menilai terjadinya kecelakaan laut itu diduga karena nakhoda kapal yang gugup sehingga tidak mengindahkan lampu sorot isyarat yang diberikan oleh nelayan jaring tengiri.

Menurutnya, tindakan tersebut adalah kesalahan fatal bagi nahkoda kapal penampung ikan. Kesalahan ini ditambah nahkoda menabrak kapal dan tidak mau memberikan ganti rugi jaring ikan milik nelayan yang rusak.

"Kami saat ini tengah mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti untuk melacak kapal penampung ikan yang belum diketahui tersebut," ucap Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com