Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kericuhan Pilkades di Bima Tewas, Keluarga Desak Polisi Usut Tuntas

Kompas.com - 11/07/2022, 12:58 WIB
Junaidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Muardin (51), korban luka kericuhan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Rite, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dinyatakan meninggal dunia, Sabtu (9/7/2022) sekitar pukul 19.50 Wita.

Korban meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima, sesaat sebelum dirujuk untuk perawatan lanjutan ke RSUP NTB.

"Korban meninggal Sabtu malam kemarin di rumah sakit," kata Bustaman, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Gerak Indonesia DPD Wilayah NTB mewakili keluarga korban saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Pilkades di Bima Ricuh, Diduga Dipicu Protes Cakades, 2 Warga Terluka

Bustaman menjelaskan, ayah dua orang anak itu mengembuskan napas terakhir setelah tiga hari menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Korban tidak sadarkan diri akibat luka serius yang dialami pada bagian wajah dan robek di kepalanya.

"Pada hari ketiga itu, keluarga berembuk dan sepakat untuk merujuk korban ke RSUP NTB. Mobil ambulans juga sudah disiapkan, tapi sebelum berangkat dia mengembuskan napas terakhir," jelasnya.

Baca juga: Kantor Desa Rusak Imbas Ricuh Pilkades di Bima, Polisi Diminta Usut Tuntas

Menurut keterangan tim dokter rumah sakit, lanjut Bustaman, Muardin terluka hingga meninggal dunia akibat benturan keras benda tumpul.

Namun, ia belum bisa memastikan apakah itu hantaman batu atau peluru karet yang diduga ditembakan aparat.

"Kita masih menunggu hasil rekam mediknya, dan nanti akan diajukan otopsi terhadap jenazah korban," ujarnya.

Baca juga: Polisi Bongkar Makam Bayi yang Diduga Dibunuh Ibu Kandung di Bima

Bustaman menambahkan, setelah insiden tersebut, pihak keluarga sudah melayangkan laporan ke Mapolres Bima Kota atas dugaan penganiayaan dan pengeroyokan terhadap korban.

Keluarga mendesak polisi mengusut tuntas kasus ini dan tidak menoleransi siapa pun yang terlibat, baik itu oknum aparat kepolisian, penyelenggara atau masyarakat umum.

Sebagai tindak lanjut atas laporan itu, Senin (11/7/2022) siang ini sudah tujuh orang saksi yang dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polres Bima Kota.

"Tujuh orang saksi yang diperiksa hari ini, termasuk pimpinan redaksi media online yang sedang meliput. Saksi dari korban ada 2 orang yang kita hadirkan," kata Bustaman.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Bima Kota, Iptu Jufrin yang berusaha dikonfirmasi terkait pemeriksaan saksi-saksi tersebut masih belum memberikan jawaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com